Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BMPP Nusantara I di Ambon, Solusi Kelistrikan untuk Wilayah Kepulauan

Pembangkit listrik terapung atau  barge mounted power plant/BMPP milik anak usaha PT PLN Indonesia Power (PLN IP) tersebut menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di Pulau Ambon dan sekitarnya.
Pembangkit listrik terapung atau barge mounted power plant/BMPP milik anak usaha PT PLN Indonesia Power (PLN IP) tersebut menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di Pulau Ambon dan sekitarnya. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • BMPP Nusantara I memberikan dampak langsung bagi masyarakat Maluku
  • Tahun depan daerah terpencil dan terluar diharapkan dapat menikmati layanan listrik 24 jam
  • BMPP Nusantara I memiliki kapasitas 58 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Ambon
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) menyatakan keberadaan kapal pembangkit (barge mounted power plant/BMPP) berbahan bakar gas, BMPP Nusantara I, di Ambon, Maluku, menjadi inovasi strategis dalam menjangkau wilayah kepulauan yang sulit dijangkau pembangkit konvensional.

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, mengatakan pembangkit listrik terapung milik anak usaha PT PLN Indonesia Power (PLN IP) tersebut, menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di pulau Ambon dan sekitarnya.

“BMPP Nusantara I adalah wujud nyata inovasi PLN dalam menghadirkan pembangkit yang fleksibel dan cepat dimobilisasi, khususnya untuk wilayah kepulauan. Pembangkit ini tidak hanya menjamin keandalan sistem, tetapi juga menjadi solusi strategis untuk pemerataan energi nasional,” ungkap Rizal dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

1. BMPP Nusantara I telah memberikan dampak langsung bagi masyarakat

Pembangkit listrik apung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1.
Pembangkit listrik apung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1. (Dok. PLN)

Sementara, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP, Purnomo, menegaskan komitmen perusahaan dalam mengoperasikan pembangkit gas secara efisien dan berkelanjutan, demi memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Kami terus berkomitmen untuk mengoptimalkan operasi pembangkit gas, termasuk BMPP Nusantara I, agar dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan menjadi prinsip utama kami dalam mendukung sistem kelistrikan di Indonesia Timur,” kata dia.

Purnomo menyebut, kehadiran BMPP Nusantara I di Ambon menjadi bukti transformasi energi tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terpencil). Pembangkit ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan penggerak kehidupan dan pembangunan yang dirasakan langsung masyarakat Maluku.

2. Tahun depan daerah terpencil dan terluar diharapkan dapat menikmati layanan listrik 24 jam

Ilustrasi listrik
Ilustrasi listrik (ANTARA FOTO/Rahmad)

Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras PLN dalam melayani masyarakat dan menekankan pentingnya pemerataan akses listrik sebagai bagian dari visi pembangunan nasional.

“Terima kasih atas dukungan dan kerja keras PLN yang terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon. Masyarakat sudah menikmati listrik dengan sangat baik,” ujarnya.

Wapres berharap, pada 2026, daerah-daerah terpencil dan terluar yang saat ini masih hanya mendapatkan aliran listrik selama 6 hingga 12 jam per hari, dapat menikmati layanan listrik selama 24 jam penuh.

“Pemerataan akses listrik akan mempercepat pertumbuhan ekonomi desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Wapres Gibran.

Hal tersebut sejalan dengan Asta Cita pemerintah, khususnya Asta Cita keempat, Memperkuat pelayanan publik dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan, di mana akses energi menjadi fondasi utama dalam mendorong kemajuan daerah.

3. BMPP Nusantara I memiliki kapasitas 58 MW

Ilustrasi listrik
Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

BMPP Nusantara I memiliki kapasitas sebesar 58 MW yang dihasilkan dari enam unit mesin. Pembangkit ini juga didukung Ambon Peaker 1, yang menyumbang tambahan daya sebesar 39 MW dari empat unit mesin.

Secara keseluruhan, sistem kelistrikan di Pulau Ambon memiliki daya mampu total sebesar 100 MW. Dengan beban puncak tertinggi pada malam hari mencapai 65 MW, sistem ini masih memiliki cadangan putar 34 MW, sehingga kebutuhan listrik masyarakat Ambon saat ini telah terpenuhi dengan baik.

Sebagai bagian dari penguatan sistem kelistrikan regional, PLN juga tengah membangun PLTMG Ambon Peaker 2 berkapasitas 50 MW, yang ditargetkan rampung pada Juni 2026.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in Business

See More

Prediksi Pasar Saham 2026: Risiko, Peluang, dan Strategi Aman

18 Okt 2025, 23:25 WIBBusiness