Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Brigade Swasembada Pangan Bisa Raih Rp10 Juta/Bulan, Gini Hitungannya

Ilustrasi Petani (Pexels.com/Pixabay)
Ilustrasi Petani (Pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Menteri Pertanian mendorong generasi muda terjun ke pertanian melalui program Brigade Swasembada Pangan
  • Estimasi penghasilan petani muda bisa mencapai Rp10 juta per bulan dengan skema bagi hasil 70:30

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong generasi muda terjun ke dunia pertanian melalui program Brigade Swasembada Pangan. Melalui program ini, petani muda millennial berpotensi mengantongi pendapatan sebesar Rp10 juta sebulan atau lebih.

Kepala Biro Humas Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Moch Arief Cahyono mengatakan, estimasi penghasilan tersebut sangat memungkinkan untuk didapat petani muda yang bergabung dalam Brigade.

1. Hitung-hitungan potensi penghasilan Brigade Swasembada Pangan

Hitung-hitungan penghasilan Brigade Swasembada Pangan (Dok Kementan)
Hitung-hitungan penghasilan Brigade Swasembada Pangan (Dok Kementan)

Arief mengungkapkan, Kementan telah melakukan analisis usaha tani secara rinci agar program tersebut memberikan hasil optimal.

"Setiap Brigade yang terbentuk beranggotakan 15 orang dengan mengelola lahan 200 hektare (ha). Mereka akan mengelola lahan selama 5 tahun agar pendapatannya optimal," kata Arief dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (24/11/2024).

Dia menjelaskan, dengan produktivitas rata-rata 5 ton per ha, potensi produksi mencapai 1.000 ton gabah kering panen (GKP), dan asumsi harga gabah Rp6.000 per kilogram (kg), maka total pendapatan kotor Brigade dapat mencapai Rp6 miliar.

"Setelah dikurangi biaya operasional sebesar Rp19 juta per hektare atau total Rp3,8 miliar untuk lahan 200 hektare, maka perkiraan pendapatan bersih dari budidaya padi ini adalah sebesar Rp2,2 miliar, dan nantinya dibagi antara Brigade dan pemilik lahan," tutur dia.

Program ini menggunakan skema bagi hasil 70:30, di mana 70 persen pendapatan diberikan kepada Brigade, dan 30 persen untuk pemilik lahan. Selain itu, sebagian dari pendapatan Brigade juga disisihkan untuk modal tanam berikutnya agar berkelanjutan. Dengan demikian, potensi penghasilan yang bisa dikantongi Brigade sebesar Rp10 juta per bulan.

2. Penghasilan bisa lebih besar

ilustrasi penghasilan atau gaji (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi penghasilan atau gaji (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati demikian, menurut Arief, penghasilan yang didapat Brigade bisa lebih besar lagi jika pengelolaan dilakukan dengan lebih efisien dan produktif.

"Jika mampu tanam 2-3 kali dalam setahun, hasilnya tentu akan meningkat," ujar Arief.

Apalagi, dia menambahkan, pemerintah telah menghibahkan alat dan mesin pertanian senilai Rp3 miliar. Alat tersebut untuk dikelola Brigade selama lima tahun.

Manajer Brigade Pangan Mitra Tani, Rahmad Efendi sebelumnya menyampaikan, program ini sangat potensial dan menjanjikan bagi petani muda. Dia juga memaparkan hasil analisis usaha yang menunjukkan potensi keuntungan signifikan.

"Dari standar 5 ton hasil panen, bahkan jika kami memakai standar di bawah itu, keuntungan bersih masih bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp17 juta per bulan. Pendapatan ini berasal dari budidaya padi dan pengelolaan alat dan mesin pertanian. Jadi, ini sangat menguntungkan dan memberikan kami motivasi besar untuk terus maju," tutur dia.

3. Pendaftaran melalui dinas pertanian setempat

Ilustrasi Petani (Pixabay.com/faridaridhwan)
Ilustrasi Petani (Pixabay.com/faridaridhwan)

Menurut Arief, hal tersebut merupakan peluang besar bagi generasi muda yang ingin bergabung dalam program Brigade Swasembada Pangan. Bagi yang berminat, pendaftaran dapat dilakukan melalui dinas pertanian setempat.

Dia menyampaikan, pemerintah tidak hanya memberikan hibah alat dan mesin pertanian (alsintan), tetapi juga menyediakan pendampingan teknis serta benih padi unggul. Pemerintah, Arief menambahkan, telah memetakan wilayah dan lahan sawah yang dapat digarap oleh generasi muda. Ada 12 provinsi yang memiliki lahan yang masih dapat dioptimalkan.

"Pak Mentan Amran ingin anak-anak muda terlibat dalam sektor pertanian dengan jaminan keuntungan serta penggunaan teknologi tinggi. Ini merupakan tantangan menarik untuk kreativitas dan semangat kerja keras generasi milenial," ucap Arief.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us