Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bulog Pasok 200 Ribu Ton Beras Buat Penerima Bansos

Ilustrasi beras di gudang bulog (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan 200 ribu ton beras sebagai tambahan bantuan sosial (bansos) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Beras tersebut akan disalurkan Bulog selama kebijakan PPKM darurat di Jawa-Bali yang akan berlangsung sampai 20 Juli 2021 mendatang.

1. Pembagian penyaluran beras

ilustrasi stok beras (IDNTimes/Holy Kartika)

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, penyaluran 200 ribu ton dibagi 2. Pertama, untuk 10 juta KPM BST, dan kedua untuk 10 juta KPM PKH.

“Bulog siap melaksanakan penugasan menyalurkan tambahan beras untuk bantuan sosial kepada 10 juta penerima BST dan 10 juta PKH, masing-masing nanti akan mendapat tambahan bantuan beras sebanyak 10 kilogram,” kata Budi dalam keterangan resmi Bulog, Kamis (8/7/2021).

2. Bulog salurkan kualitas beras yang terbaik

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Budi atau yang akrab disapa Buwas memastikan, beras yang akan disalurkan kepada KPM BST dan PKH memiliki kualitas yang terbaik.

Dia menyampaikan, saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 1,4 juta ton. Stok tersebut tersebar di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia, dan dalam kondisi yang bagus.

Selain itu, Buwas mengatakan penyaluran beras melalui operasi pasar juga berjalan dengan baik selama pandemik COVID-19 ini. Operasi pasar itu sendiri dilakukan dalam rangka stabilisasi harga beras.

3. Petani juga dapat manfaat dari penyaluran beras untuk bansos

IDN Times / Auriga Agustina

Selain para KPM BST dan PKH, petani juga menerima manfaat dari penyaluran beras untuk tambahan bansos ini. Sebab, apabila beras di gudang Bulog dapat terserap oleh masyarakat, maka perusahaan pelat merah tersebut juga bisa terus menyerap gabah dari petani.

“Dengan adanya tambahan bansos beras ini maka tidak hanya masyarakat penerima Bansos saja yang merasakan manfaatnya, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak COVID-19 karena beras ini berasal dari beras petani yang dibeli saat panen raya sesuai amanah dari Inpres No.5 Tahun 2015," ujar Buwas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us