Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BUMN Pariwisata Sulap Salah Satu Hotel Tertua di Jogja

IMG-20251101-WA0004.jpg
Ilustrasi Grand Hotel De Djokja. (Dok. InJourney)
Intinya sih...
  • Hotel bersejarah di Yogyakarta, Grand Inna Malioboro, kembali ke nama asli era 1911 sebagai Grand Hotel De Djokja.
  • Proses revitalisasi menggabungkan modernisasi dan nilai sejarah untuk mempertahankan atmosfer sejarah dengan kemewahan kontemporer.
  • Grand Hotel De Djokja menawarkan fasilitas bintang lima dengan interior yang memadukan unsur Jawa dan klasik Indies serta berbagai pilihan kuliner.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Holding badan usaha milik negara (BUMN) pariwisata InJourney, melalui anggotanya InJourney Hospitality (PT Hotel Indonesia Natour) melakukan transformasi hotel bersejarah di Yogyakarta.

Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan pelat merah untuk melestarikan cagar budaya sebagai destinasi unggulan.

General Manager Grand Hotel De Djokja, Andreas Kahl, menjelaskan transformasi tidak hanya merevitalisasi hotel bintang lima, tetapi juga bertujuan membangkitkan kembali nilai sejarah Yogyakarta.

"Heritage Legacy, Timeless Luxury bukan sekedar visi, namun juga misi kami kepada tamu dan masyarakat," kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (1/11/2025).

1. Kembali ke nama asli era 1911

IMG-20251101-WA0007.jpg
Ilustrasi Grand Hotel De Djokja. (Dok. InJourney)

Hotel legendaris Grand Inna Malioboro yang berada di jantung Yogyakarta kini telah resmi bertransformasi menjadi Grand Hotel De Djokja. Perubahan ini diklaim sebagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali identitas historis hotel bintang lima tersebut.

Sejarah hotel tersebut dimulai pada 1911 saat dibangun oleh arsitek Belanda dan menjadi tempat persinggahan para bangsawan serta pejabat. Hotel telah beberapa kali berganti nama, mulai dari Hotel Asahi (1942), Hotel Garuda (1950), Inna Garuda (2001), hingga Grand Inna Malioboro (2017). Kini, hotel tersebut kembali ke nama aslinya sebagai bentuk penghormatan pada sejarah.

Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat, menyatakan revitalisasi adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam menciptakan ekosistem pariwisata berkelanjutan.

"Sebagai salah satu hotel pertama dan paling bersejarah di Yogyakarta, Grand Hotel De Djokja telah menjadi saksi milestone sejarah dan ikon arsitektur kolonial yang memadukan keanggunan gaya Eropa dengan estetika budaya Jawa," ujar Christine.

2. Gabungkan modernisasi dan nilai sejarah

IMG-20251101-WA0005.jpg
Ilustrasi Grand Hotel De Djokja. (Dok. InJourney)

Proses revitalisasi Grand Hotel De Djokja tidak hanya berfokus pada pemugaran fisik bangunan. Pihak manajemen menyatakan tetap mempertahankan elemen dan nilai-nilai historis yang terkandung di dalamnya.

Hotel disiapkan untuk menghadirkan pelayanan berkelas dunia yang memadukan atmosfer sejarah dengan kemewahan kontemporer. Transformasi diharapkan menjadi babak baru bagi ikon Malioboro tersebut, sekaligus menegaskan posisi Yogyakarta sebagai destinasi heritage kelas dunia.

Christine menyatakan, melalui inisiatif strategis "The Heritage Collection", pihaknya berupaya mengembalikan keagungan masa lalu hotel. Tujuannya adalah menyajikan pengalaman baru yang memadukan warisan budaya dan kemewahan modern tanpa menghilangkan nilai-nilai autentik bangunan.

"Kami optimistis, melalui revitalisasi ini dapat menghidupkan kembali semangat, narasi sejarah, kultural, serta memperkuat posisi pariwisata berbudaya di tingkat nasional maupun global," ujarnya.

3. Fasilitas yang disediakan Grand Hotel De Djokja

IMG-20251101-WA0006.jpg
Ilustrasi Grand Hotel De Djokja. (Dok. InJourney)

Grand Hotel De Djokja kini diklaim menampilkan kemegahan interior yang memadukan unsur Jawa dan klasik Indies. Hotel tersebut menawarkan berbagai fasilitas bintang lima, termasuk beragam kategori kamar untuk wisatawan maupun pebisnis.

Tersedia pula "Heritage Suite" bagi peminat sejarah, yang menawarkan pengalaman menginap di bangunan bersejarah, lengkap dengan paket eksklusif seperti penjemputan andong.

Untuk kuliner, terdapat dua restoran, yakni ROSO yang menyajikan menu asli Indonesia dan WIJI dengan hidangan Pan Asia serta internasional.

Fasilitas lain meliputi Djati Lounge, Omah Lulu Kids Club, spa, gym, dan kolam renang yang memiliki pemandangan langsung ke Jalan Malioboro. Hotel ini juga menyediakan fasilitas MICE dengan dua ballroom dan 18 ruang rapat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Business

See More

Gaji PPPK Paruh Waktu Pengelola Umum 2025, Cek Tugasnya

02 Nov 2025, 12:00 WIBBusiness