BUMN Produsen Bahan Peledak Cetak Laba Rp260 M

27 Jun 2023, 18:30 WIB

PT Dahana at Indo Defence 2022 (Raihan Ali/IDN Times

Jakarta, IDN Times - PT Dahana, BUMN produsen bahan peledak, anak usaha Holding BUMN Pertahanan DEFEND ID mencatatkan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp260,7 miliar.

Direktur Utama Dahana, Wildan Widarman mengatakan capaian tersebut merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.

“Alhamdulillah, pada tahun 2022, DAHANA mampu membukukan pencapaian yang signifikan, ini berkat kerjasama yang baik di antara RUPS, dewan komisaris, BoD, hingga kinerja unggul seluruh insan Dahana,” kata Wildan dikutip dari keterangan resmi, Selasa (27/6/2023).

1. Laba Dahana naik nyaris 1000 persen

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika dibandingkan laba bersih perusahaan tahun 2021, maka Dahana membukukan peningkatan laba hingga 922 persen secara year on year (yoy).

Adapun laba bersih perusahaan pada 2021 hanya Rp25,5 miliar.

2. Hasil audit akuntan publik

ilustrasi aset. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun capaian kinerja itu disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID yang diselenggarakan di Shangri-La Hotel Jakarta, Senin, 26 Juni 2023.

Dalam RUPS itu, turut disampaikan Tingkat Kesehatan Perusahaan dengan skor 92.00 “Sehat AA” melampaui target RKAP 2022 dengan skor 78.5 “Sehat A” berdasarkan hasil audit Kantor Akuntan Publik Gani Sigiro & Handayani “Grant Thornton”.

3. Dahana bakal perluas pangsa pasar

ilustrasi perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Wildan mengatakan Dahana adalah perusahaan dengan fasilitas bahan peledak terlengkap di kawasan ASEAN. Oleh sebab itu, pihaknya berambisi untuk memperluas pangsa pasar di industri bahan peledak.

"Kami sangat bangga dengan pencapaian yang telah kami raih pada tahun 2022. Ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi tim kami yang berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Kami akan terus berinovasi dan berinvestasi dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk memastikan Dahana tetap menjadi pemimpin di industri ini," kata Wildan.