Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cadangan Devisa Berpotensi Tergerus jika Konflik Israel-Iran Lanjut

Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • Cadangan devisa Indonesia turun tipis di bulan September 2024 menjadi 149,9 miliar dolar AS.
  • Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan cadangan devisa akan berkisar antara 145 hingga 155 miliar dolar AS pada akhir tahun 2024.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times- Cadangan devisa (cadev) Indonesia berpotensi kembali tergerus apabila konflik Iran dan Israel terus memanas.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menilai, sentimen risk-off akan meningkat di masa mendatang karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama antara Israel dan Iran makin memanas.

"Kondisi ini berpotensi meningkatkan permintaan untuk aset-aset yang aman dan memicu arus keluar modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Josua, Selasa (8/10/2024).

1. Dolar AS masih menguat

ilustrasi uang dolar (pixabay.com/PublicDomainPictures)
ilustrasi uang dolar (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Menurutnya, bila dikombinasikan dengan data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang kuat dan ketegangan yang meningkat, ini dapat mengerek harga minyak global, sehingga menimbulkan risiko terhadap kemajuan disinflasi di AS.

Hal ini lanjutnya, dapat menunda atau membatasi ruang gerak Federal Reserve (the Fed) untuk menurunkan Federal Funds Rate (FFR) atau suku bunga the Fed lebih lanjut. Dampaknya, akan membuat aset-aset AS menjadi lebih menarik bagi investor.

"Akibatnya, dollar AS cenderung menguat terhadap mata uang global," ucap dia.

2. Cadev akhir tahun diproyeksi 145-155 miliar dolar AS

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Apabila kondisi ini terus berlanjut, Josua memperkirakan BI akan menggunakan cadangan devisanya untuk mengintervensi pasar valuta asing (valas), dan menstabilkan nilai tukar rupiah, sehingga berpotensi mengurangi cadangan devisa.

Namun, jika ketegangan geopolitik mereda, masih ada potensi untuk arus modal masuk, mengingat fundamental dan prospek ekonomi Indonesia yang relatif lebih kuat dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Mengingat perkembangan terkini dalam kondisi ekonomi dan pasar keuangan global, kami memproyeksikan cadangan devisa akan berkisar antara 145 hingga 155 miliar dolar AS pada akhir tahun 2024 dibandingkan dengan akhir 2023 sebesar 146,4 miliar dolar AS," tutur dia.

Oleh karena itu, Josua memproyeksi laju nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran Rp15.300 hingga Rp15.600 per dolar AS pada akhir 2024 dibandingkan pada akhir tahun lalu di level Rp15.397 per dolar AS.

3. Cadev Januari-September 2024

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Daftar cadangan devisa Januari-Agustus 2024: 

  • Januari sebesar 145,1 miliar dolar AS
  • Februari sebesar 144,04 miliar dolar AS
  • Maret sebesar 140,4 miliar dolar AS
  • April sebesar 140,2 miliar dolar AS 
  • Mei sebesar 139 miliar dolar AS  
  • Juni sebesar 140,2 miliar dolar AS 
  • Juli sebesar 145,4 miliar dolar AS 
  • Agustus sebesar 150,2 miliar dolar AS
  • September sebesar 149,9 miliar dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us