Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cegah Arus Keluar, Pemerintah Siapkan Strategi Tarik Dolar Masyarakat

WhatsApp Image 2025-09-19 at 16.49.51.jpeg
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Media Briefing di Kementerian Keuangan. (IDN Times/Triyan)/
Intinya sih...
  • Skema penarikan dana masih dimatangkan, dengan insentif menarik agar masyarakat tidak mengirim dolar ke luar negeri.
  • Pemerintah optimistis langkah ini dapat memperkuat cadangan devisa dan meningkatkan suplai dolar di perbankan nasional.
  • Ketersediaan dana dolar di dalam negeri penting untuk mendukung pembiayaan proyek strategis, terutama hilirisasi industri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan untuk menarik dana dolar milik masyarakat Indonesia yang selama ini banyak ditempatkan di luar negeri.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, skema ini dirancang berbasis mekanisme pasar (market-based) sehingga tidak bersifat paksaan, melainkan memberikan insentif agar masyarakat lebih memilih menaruh dolar di dalam negeri.

"Itu market-based, bukan memaksa orang. Kami akan memberikan (insentif)tapi masih belum matang. Kira-kira akan ada insentif di mana orang Indonesia lebih suka naruh uang dolar di sini dibanding di luar negeri," kata Purbaya di Istana Negara, Jumat (19/9/2025).

1. Skema penarikan dana masih dimatangkan

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Ia mengaku terkejut mengetahui setiap bulan masih banyak dana dolar milik masyarakat Indonesia yang dikirim ke luar negeri, terutama ke sejumlah negara di kawasan regional.

"Jadi kita akan menjaga itu dengan memberikan insentif yang menarik, sehingga mereka nggak usah capek-capek kirim dolarnya ke luar, itu utamanya," ucapnya.

Meski demikian, Purbaya menegaskan wacana penarikan dana masyarakat dari luar negeri ini masih dalam tahap pematangan. Namun, ia menilai rencana tersebut cukup prospektif dan berpotensi bisa dijalankan dalam waktu sekitar satu bulan ke depan.

2. Jaga cadangan devisa

Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)

Purbaya optimistis langkah ini mampu memperkuat cadangan devisa sekaligus meningkatkan suplai dolar di perbankan nasional.

“Kalau kita bisa jaga masuk ke sini, market nggak keluar, cadangan devisa kita akan lebih besar lagi dan perbankan kita punya suplai dolar lebih banyak,” ujar Purbaya.

2. Dukung hilirisasi industri

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)

Ia menjelaskan, ketersediaan dana dolar di dalam negeri juga penting untuk mendukung pembiayaan proyek strategis, terutama hilirisasi industri, yang kerap membutuhkan pendanaan berbasis dolar.

Dengan dana yang tersedia di perbankan domestik, biaya bunga dapat lebih kompetitif sekaligus memberi keuntungan langsung bagi lembaga keuangan nasional.

“Nanti proyek-proyek hilirisasi biasanya perlu dolar financing. Kalau dananya ada di sini dengan bunga yang cukup baik, perbankan dalam negeri sendiri yang akan mendapat keuntungan. Jadi uangnya tidak ke mana-mana, tetap berputar di Indonesia,” bebernya.

Pemerintah berharap kebijakan ini dapat menjadi strategi efektif menjaga stabilitas pasar valuta asing sekaligus memastikan manfaat ekonomi lebih banyak dirasakan di dalam negeri.

3. Rincian daftar cadangan devisa

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berikut rincian cadev sejak Januari:

  • Januari 156,1 miliar dolar AS
  • Februari 154,5 miliar dolar AS
  • Maret 157,1 miliar dolar AS
  • April 152,5 miliar dolar AS
  • Mei 152,5 miliar dolar AS.
  • Juni 152,6 miliar dolar AS
  • Juli 152 miliar dolar AS
  • Agustus 150,7 miliar dolar AS

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Tanda Sifat Hematmu Sudah Terlalu Berlebihan

19 Sep 2025, 23:00 WIBBusiness