Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Beri Bunga Pinjaman Kereta Cepat 3,4 Persen, Luhut Nego Lagi

Konferensi pers soal kerja sama Indonesia-Tiongkok (youtube.com/Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Jakarta, IDN Times - China Development Bank (CDB) sudah bersedia menurunkan bunga pinjaman untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kedua pihak telah menyepakati bunga pinjaman sebesar 3,4 persen dari yang sebelumnya ditawarkan sebesar 4 persen.

Namun, pemerintah ingin agar bunga pinjaman diturunkan lagi. Untuk itu, Indonesia masih melakukan negosiasi dengan pihak China agar kembali diberikan kelonggaran bunga pinjaman.

"Kita masih pengen ya lebih rendah lagi, ya yang pertama udah 3,4 persen dari 4 persen, tapi kita masih pengen lebih rendah kalau masih bisa," kata Luhut dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2023).

1. Tenor pinjaman sekitar 30 tahun

Penampakan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menjelaskan, dalam negosiasi yang dilakukan dengan bank China, tenor pinjamannya sekitar 30 sampai 40 tahun.

"Kalau kita bisa bayar 30 tahun ngapain diperpanjang 40 tahun, karena kan kita bayar bunga terus, ngapain. Kita minta range-nya 30 sampai 40,

Namun, Indonesia masih melakukan negosiasi agar memperoleh grace period atau masa tenggang sekitar 10 sampai 15 tahun. Grace period adalah periode waktu yang diberikan pada pinjaman di mana peminjam tidak perlu membayar uang kepada penerbit pinjaman, dan peminjam tidak dikenai denda karena tidak membayar.

"Yang paling penting grace periode-nya, kita lagi minta 10 sampai 15 tahun," sebutnya.

2. China minta jaminan dari APBN

Konferensi pers soal kerja sama Indonesia-Tiongkok (youtube.com/Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Luhut menerangkan, masih ada masalah psikologis terkait struktur pinjaman dari CDB. Pihak bank ingin agar ada penjaminan dari APBN. Sedangkan Indonesia menawarkan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).

Mantan Menkopolhukam itu menjelaskan, jika menggunakan penjaminan APBN langsung maka akan memakan proses yang panjang. Luhut sudah mengingatkan akan hal tersebut kepada CDB.
 
"Kalau dia mau nanti harus APBN ya dia akan mengalami panjang, sudah diingatkan, jadi dia pun masih mikir-mikir," papar Luhut.

3. Indonesia ingin perwakilan pemerintah China saksikan operasional kereta cepat

Penampakan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Dalam lawatannya ke China baru-baru ini, Luhut juga meminta kesediaan perwakilan pemerintah China untuk menyaksikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 18 Agustus 2023.

"KCJB kita harapkan mulai beroperasional 18 Agustus 2023 sebagai hadiah HUT RI ke-78. Pemerintah RI menyampaikan keinginan agar ada pimpinan tinggi Tiongkok yang hadir untuk menyaksikan operasional Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung ini," ujarnya.

Seluruh rel KCJB sepanjang 304 km pun sudah tersambung sepenuhnya. Uji coba diharapkan dapat dilakukan paling lambat Mei mendatang.

"Saya minggu lalu sudah pergi meletakan rel yang terakhir menjadi 304 km, itu sudah selesai. Dan trial akan dimulai Mei, kita harapkan Mei akhir paling lambat sudah mulai digunakan," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Umi Kalsum
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us