Daftar 10 BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

15 Agu 2022, 07:07 WIB

Pembaharuan Logo BUMN (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berhasil mendapatkan penerimaan negara bukan pajak alias PNBP dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp37,9 triliun hingga Juli 2022. Tercatat ada 10 BUMN yang menyetorkan dividen dengan jumlah terbesar kepada negara hingga paruh pertama 2022.

"Realisasi sampai dengan 31 Juli 2022 mencapai Rp37,9 triliun (102,2 persen terhadap target Perpres 98/2022) yang berasal dari klaster perbankan, telekomunikasi, industri mineral dan batubara, serta logistik," kata Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Keuangan, Kurnia Chairi seperti dikutip IDN Times, Minggu (14/8/2022).

Lantas, apa saja 10 BUMN yang menyumbang dividen terbesar ke negara hingga Juli 2022? Berikut datanya.

1. 10 BUMN penyumbang dividen terbesar ke negara

Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Berikut ini data 10 BUMN yang menyumbang dividen dengan jumlah besar kepada negara.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp14,05 triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp8,75 triliun
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp7,74 triliun
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp1,64 triliun
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan setoran dividen Rp1,32 triliun
PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) dengan setoran dividen Rp900 miliar
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan setoran dividen Rp750 miliar
PT Pertamina (Persero) dengan setoran dividen Rp730 miliar
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp520 miliar
PT Sarana Multi Infrastruktur dengan setoran dividen Rp460 miliar

Selain 10 besar tersebut, BUMN lainnya juga menyetor dividen dengan total Rp1,06 triliun.

2. Dividen dari BUMN diproyeksi positif hingga akhir 2022

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Kendati demikian, Kurnia menyatakan pertumbuhan penerimaan dividen ini juga mengalami fluktuasi di tengah pandemik COVID-19.

Namun, Kurnia meyakini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kian membaik maka penerimaan dividen BUMN hingga akhir tahun nanti bisa lebih positif lagi.

"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2022 juga meningkat, maka setoran dividen (BUMN) tumbuh 24 persen dibandingkan 2021," ujar Kurnia.

3. Tiga aspek yang menjadi penentu besaran dividen BUMN

Ilustrasi profit (Pixabay/AbsolutVision)

Penetapan besaran dividen BUMN untuk negara bukannya tanpa kriteria. Setidaknya ada tiga hal yang dipertimbangan Kemenkeu dalam menentukan besaran dividen BUMN.

Pertama berkaitan dengan profitabilitas, kemampuan kas dan likuidisasi perusahaan, persepsi investor, regulasi, serta covenant.

Pertimbangan kedua berkaitan dengan kebutuhan guna rencana pengembangan BUMN. Terakhir, pelaksanaan atau penyelesaian penugasan pemerintah kepada BUMN.

"Kami masih mengumpulkan, menginventarisir, dan memvalidasi, berbagai dokumen RUPS yang sudah disampaikan kepada kami untuk bisa menentukan kapan penyetoran dividen jatuh tempo, nanti akan kami tagihkan," ujar Kurnia.