Deretan Kontroversial Elon Musk sebagai Owner Twitter, Masih Trending!

Jakarta, IDN Times - Semenjak jadi pemilik tunggal Twitter, Elon Musk membuat beragam kebijakan yang kontroversial. Seluruh lini di Twitter mendapatkan perombakan dari Elon Musk, mulai dari sisi manajemen hingga tampilan atau cara pengguna menggunakan Twitter.
Elon Musk membeli Twitter pada 2022 lalu dengan harga 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau senilai Rp62 triliun. Transaksi tersebut bahkan digadang-gadang sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah bisnis teknologi.
Pembelian tunggal yang disokong oleh berbagai investor dan sumber pendanaan pribadi, menjadikan Elon Musk sebagai satu-satunya pemilik Twitter. Secara langsung, ia pun bebas menentukan ke mana arah perkembangan Twitter nantinya.
Tak heran jika kemudian Elon Musk mendapatkan banyak kritik dari berbagai pihak, terutama dari para pengguna Twitter atas kebijakan-kebijakan kontroversialnya itu.
Kasus terbaru adalah ketika Elon Musk membatasi akses pengguna Twitter untuk melihat jumlah postingan pada Minggu (2/7/2023). Sebelumnya, para pengguna sempat menduga Twitter down.
Elon pun kemudian mengklaim Twitter mengalami serangan ratusan organisasi dan dia memberlakukan sejumlah langkah darurat untuk mencegah pencurian data. Nama Elon pun menjadi trending Twitter sepanjang akhir pekan hingga Senin (3/7/2024).
Berikut ini beberapa kebijakan kontroversial yang dikeluarkan oleh Elon Musk semenjak menjadi CEO Twitter:
1. Menghadirkan fitur premium Twitter Blue
Selama ini, para pengguna Twitter perlu membangun kredibilitas dan melakukan verifikasi panjang untuk mendapatkan centang biru. Di era Musk, aturan tersebut tidak lagi berlaku sebab kamu bisa mendapatkan ikon verified hanya dengan membayar.
Fitur Twitter Blue kemudian menjadi salah satu kebijakan kontroversial yang dikeluarkan Elon Musk. Bukan hanya memiliki centang biru, pengguna 'premium' juga mendapatkan iklan lebih sedikit. Kalau kamu tertarik mendapatkannya, fitur ini dibanderol sekitar 8 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp130-an ribu.
2. Membuat durasi video lebih panjang dengan kualitas tinggi

Sebagai pengguna tentu ingin mendapatkan fasilitas terbaik dengan biaya yang dikeluarkan. Untuk itu, Musk mengklaim memiliki tim dalam Twitter Blue yang mampu menghadirkan pengalaman video dengan lebih baik.
Dengan paket berbayar, pengguna dapat mengunggah video hingga 120 menit dengan resolusi 1080p. Peningkatan kualitas ini sejalan dengan klaim Elon Musk yang ingin menghadirkan Twitter ramah kreator. Nantinya, kreator juga akan mendapatkan persentase bagi hasil dari iklan layaknya YouTube.
3. Memungkinkan pengguna menulis teks lebih panjang

Kebijakan kontroversial berikutnya yang dihadirkan Elon Musk adalah memungkinkan pengguna menulis teks lebih panjang.
Twitter yang dulu membatasi pengguna menuliskan cuitan hanya 140 karakter. Namun, di tangan Elon Musk hal tersebut tidak berlaku lagi. Pengguna bisa menulis cuitan dengan karakter lebih panjang hingga 10 ribu karakter.
Bagi sebagian pengguna, kebijakan itu menghilangkan esensi Twitter sebagai sebuah microblog. Namun, bagi sebagian pengguna lainnya merasa cuitan dengan karakter lebih panjang membuat Twitter lebih baik sebagai media sosial.
4. Melakukan PHK terhadap karyawannya

Seminggu setelah mengakuisisi Twitter, Elon Musk melakukan Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) massal kepada para karyawannya. Pengumuman tersebut diberitahukan Elon Musk melalui email pada awal November 2022
Sebelum melakukan PHK terhadap karyawan, Elon Musk terlebih dahulu memecat CEO sebelumnya yakni Parag Agrawal dan seluruh dewan direksi.
Elon Musk memberhentikan sekitar 3.700 staff Twitter, atau sekitar setengah dari tenaga kerja melalui pengumuman di email. PHK dilakukan Elon Musk karena dia ingin memangkas biaya dan membangun budaya kerja yang lebih sehat.
5. Membatasi pengguna melihat jumlah postingan
Kebijakan kontroversial terbaru dari Elon Musk adalah membatasi pengguna melihat jumlah unggahan atau postingan tiap harinya. Elon Musk mengatakan, Twitter akan membatasi jumlah post yang bisa dilihat oleh pengguna per harinya. Kebijakan tersebut ia umumkan melalui cuitannya pada Minggu (2/7/2023).
Awalnya, Musk mengumumkan bahwa pengguna centang biru dapat melihat 6000 post per hari, unverified 600 post per hari, dan akun unverified yang baru daftar dibatasi hanya 300 post per hari.
Namun Musk dan Twitter pada akhirnya menambah batasan tersebut. Per twit terakhir yang ditulis Musk, jumlah post yang bisa dilihat jadi seperti berikut:
- Akun verified: 10 ribu post per hari
- Akun unverified: 1.000 post per hari
- Akun baru unverified: 500 post per hari
Musk sendiri mengaku bahwa pembatasan ini hanya bersifat "sementara". Meski begitu, belum diketahui sampai kapan batasan ini akan diberlakukan.