Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Direktur IFG Robertus Bilitea Jadi Komisaris BNI

Paparan RUPS BNI (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memutuskan untuk mengangkat Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG), Robertus Billitea, menjadi komisaris perusahaan. Dalam RUPS tersebut, disetujui pula pemberhentian dengan hormat dan pengangkatan kembali Komisaris Independen, Sigit Widyawan.

"Pemegang saham dalam RUPS , menyetujui untuk mengangkat Robertus Billitea sebagai Komisaris BNI. Saat ini ia juga tengah menjabat sebagai Direktur IFG," tutur Direktur Utama BNI. Royke Tumilaar, dalam Konferensi Pers RUPST Tahun Buku 2022 BNI, Rabu (15/3/2023).

1. Susunan Pengurus Baru Bank BNI

Direktur IT dan Operasi BNI Y.B. Hariantono, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Bisnis UMKM BNI, Muhammad Iqbal, dan Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada dalam Public Expose Kuartal I 2022 BNI, Selasa (26/4). Percetakan laba bersih pada kuartal pertama BNI tahun ini mencapai Rp3,96 triliun, tumbuh 63,2% secara tahunan atau yoy. (Dok. BNI)

Dengan keputusan RUPS Tahunan ini, maka berikut susunan terbarunya.

Anggota Dewan Komisaris BNI 

- Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Agus Dermawan Wintarto Martowardojo,
- Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto,
- Komisaris Independen Asmawi Syam,
- Komisaris Independen Sigit Widyawan,
- Komisaris Independen Septian Hario Seto,
- Komisaris Independen Iman Sugema,  
- Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,
- Komisaris Askolani,
- Komisaris Fadlansyah Lubis,
- Komisaris Susyanto, dan
- Komisaris Robertus Billitea

Susunan Anggota Direksi Perseroan 
- Direktur Utama Royke Tumilaar,
- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,
- Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir,
- Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies,
- Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto,
- Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal,
- Direktur Finance Novita Widya Anggraini,
- Direktur Human Capital & Compliance Mucharom,
- Direktur Network & Services Ronny Venir,
- Direktur Retail Banking Putrama Wahju Setyawan,
- Direktur Risk Management David Pirzada, dan
- Direktur Technology & Operations Toto Prasetio.

"Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI dapat menjadi Lembaga Keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan," ujar Royke. 

2. BNI tebar dividen jumbo

Paparan RUPS BNI (IDN Times/Triyan)

Dalam RUPST juga disetujui pembagian dividen sebesar 40 persen atau senilai total Rp7,32 triliun. Nilai dividen tersebut naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun.

"Sehingga, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp392,78, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp146," kata Royke. 

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen , maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp4,39 triliun ke rekening Kas Umum Negara.

"Sementara itu, atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp 2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing," ucap Royke.

3. Laba bersih Rp10,98 triliun untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI

Gedung BNI. (Dok. BNI)
Gedung BNI. (Dok. BNI)

Sedangkan, 60 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp 10,98 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.

"Perseroan tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan kinerja positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan di 2023," ujarnya. 

Royke menyampaikan, kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40 persen tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp 18,3 triliun di 2022.

Perseroan juga mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat mencapai 19,3 persen di Desember 2022, sehingga BNI  memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us