Dolar AS Menguat, Rupiah Tak Berdaya Hadapi Tekanan Global

- Rupiah diproyeksikan melemah di tengah penguatan dolar AS
- Pernyataan The Fed dorong dolar AS menguat
- Rupiah diperkirakan bergerak ke Rp16.400 per dolar AS
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (19/6/2025) pagi. Rupiah dibuka di level Rp16.352, melemah 39,5 poin dari penutupan sebelumnya di Rp16.312,5.
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 09.01 WIB, pelemahan rupiah semakin dalam, menyentuh level Rp16.356,5 per dolar AS atau terdepresiasi 44 poin (0,27 persen) dibanding hari sebelumnya.
1. Rupiah diproyeksi melemah di tengah penguatan dolar AS
Pengamat pasar uang, Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah akan kembali tertekan terhadap dolar AS. Penguatan dolar menjadi sentimen utama yang menekan mata uang rupiah.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat," ujarnya.
2. Pernyataan The Fed dorong dolar AS menguat
Lukman menjelaskan, dolar AS menguat setelah hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuannya.
Selain itu, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dinilai hawkish karena menekankan jika tekanan inflasi masih kuat, penurunan suku bunga akan tetap dilakukan.
"Penurunan suku bunga walau akan akan terjadi namun lebih perlahan," ujarnya.
3. Rupiah diperkirakan bergerak ke Rp16.400 per dolar AS
Dengan mempertimbangkan arah kebijakan moneter AS dan sentimen pasar global, Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.250 hingga Rp16.400 per dolar AS hari ini.
Sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YTD), rupiah tercatat melemah sebesar 1,39 persen. Dalam 52 minggu terakhir, rupiah telah diperdagangkan di kisaran Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.