Dugaan Mark Up Impor Beras Bisa Bebani Devisa Negara

- Dugaan mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 berpotensi membebani devisa negara.
- Ekonom PKR, Gede Sandra, menagih pertanggungjawaban dari Bapanas-Bulog terkait potensi terbebaninya devisa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.
- Direktur Eksekutif SDR, Hari Purwanto, melaporkan dugaan mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 ke KPK.
Jakarta, IDN Times - Ekonom Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra meyakini dampak dugaan mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 berpotensi membebani devisa negara. Apalagi hal ini terjadi di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
“Banyaknya impor dengan kurs yang semakin lemah akan menguras devisa dan sekaligus mengurangi pertumbuhan ekonomi,” tegas Gede dalam keterangannya, Jumat, (19/7/2024).
1. Kalau terbukti jelas ada dugaan mark up harus tanggung jawab

Gede pun menagih pertanggungjawaban dari Bapanas-Bulog terkait potensi terbebaninya devisa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi imbas dugaan mark up impor beras tersebut.
“Kalau memang terbukti jelas harus bertanggung jawab secara hukum ya,” ungkap Gede.
2. Bapanas-Bulog harus beri penjelasan detail terkait tudingan dugaan markup

Gede meminta Bapanas dan Bulog pimpinan Arief Prasetyo Adi-Bayu Krisnamurthi untuk menjelaskan secara detail terkait tudingan dari keterlibatan dari dugaan mark up dengan nilai kerugian mencapai Rp8,5 triliun tersebut.
“Bulog dan Bapanas harus menjawab potensi mark up impor beras yang dituduhkan banyak pihak,” ucapnya.
3. Dugaan markup impor beras sudah dilaporkan ke KPK

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto membeberkan bahwa SDR telah melaporkan dugaan mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Bahwa berdasarkan data yang kami temukan diperoleh informasi rata-rata harga yang dikenakan (Bulog)untuk beras seharga 660 dolar AS per ton cost, insurance, and freight (CIF),” kata Hari Purwanto.
Hari Purwanto melanjutkan, Bulog juga mengimpor beras dengan harga rata-rata 655 dolar AS per MT CIF Indonesia. Hal ini, kata Hari Purwanto, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret tahun 2024.
“Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pada Maret 2024 RI sudah mengimpor beras sebanyak 567,22 ribu ton atau senilai 371,60 juta dolar AS. Berarti Bulog mengimpor beras dengan harga rata-rata 655 dolar AS per MT CIF Indonesia,” papar Hari Purwanto.