Elon Musk Geser Posisi Taipan Barang Mewah Jadi Orang Terkaya Dunia

- Elon Musk kembali menjadi orang terkaya dunia, menggeser Bernard Arnault
- Kekayaan bersih Musk mencapai 209,9 miliar dolar AS atau setara Rp3.415 triliun
Jakarta, IDN Times - Bos Tesla, Elon Musk kembali menggeser posisi taipan barang mewah asal Prancis, Bernard Arnault sebagai orang terkaya di dunia.
Kedua taipan ini bersama dengan pendiri Amazon, Jeff Bezos dalam beberapa bulan terakhir bergantian bertukar gelar orang terkaya dunia dalam daftar Forbes.
1. Kekayaan Elon Musk

Berdasarkan data Real Time Billionaires Forbes, kekayaan Musk tercatat sebesar 209,9 miliar dolar AS atau setara Rp3.415 triliun (asumsi Rp16.270 per dolar AS).
Kekayaan bos X ini selisih sekitar 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp27,66 triliun dengan Bernard Arnault. Adapun kekayaan Arnault saat ini diperkirakan sebesar 208,2 miliar dolar AS atau setara Rp3.387,4 triliun.
2. Daftar lima orang terkaya dunia

Berikut daftar lima orang terkaya dunia dalam daftar Real Time Billionaires Forbes:
- Elon Musk
Kekayaan bersih: 209,9 miliar dolar AS atau Rp3.415 triliun
Sumber kekayaan: Tesla, Spacex - Bernard Arnault
Kekayaan bersih: 208,2 miliar dolar AS atau Rp3.387,4 triliun
Sumber kekayaan: LVMH - Jeff Bezos
Kekayaan bersih: 201,8 miliar dolar AS atau Rp3.283,3 triliun
Sumber kekayaan: Amazon - Mark Zuckerberg
Kekayaan bersih: 172,9 miliar dolar AS atau Rp2.813,1 triliun
Sumber kekayaan: Facebook - Larry Ellison
Kekayaan bersih: 155,6 miliar dolar AS atau Rp2.531,6 triliun
Sumber kekayaan: Oracle.
3. Kekayaan Elon Musk diperkirakan bisa bertambah lagi

Dikutip dari Forbes, kekayaan bersih Musk sebagian besar terikat pada ekuitas yang dimilikinya di perusahaan swasta, seperti SpaceX dan startup kecerdasan buatan miliknya, xAI.
Kekayaan bersih Musk diperkirakan bisa melonjak secara signifikan jika pemegang saham Tesla memilih untuk mengembalikan paket kompensasi senilai 50 miliar dolar AS pada pekan depan. Hal tersebut akan meningkatkan ekuitas Musk di Tesla dari 13 persen menjadi 22 persen.
Adapun pemungutan suara kemungkinan akan dilakukan karena Musk menantang keputusan hakim Delaware yang membatalkan pembayaran paket kompensasi tersebut pada Januari lalu. Itu diputuskan karena kekhawatiran timbulnya konflik kepentingan dan pengaruh Musk di dewan direksi perusahaan.