Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Emas Antam Turun Goceng Jadi Rp1,503 Juta per Gram, Ini Rinciannya

Ilustrasi emas batangan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Ilustrasi emas batangan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Intinya sih...
  • Harga emas Antam turun Rp5 ribu per gram, menjadi Rp1,503 juta untuk pecahan 1 gram.
  • Harga buyback logam mulia Antam juga turun Rp5 ribu, menjadi Rp1,351 juta per gram.
  • Emas fisik dianggap instrumen investasi berisiko rendah namun fluktuatif dan rentan dicuri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Harga emas batangan di PT Aneka Tambang (Antam) pada hari ini, Senin (9/12/2024), turun Rp5 ribu, sehingga harga untuk pecahan 1 gram dibanderol Rp1,503 juta, dari sebelumnya Rp1,508 juta.

Berdasarkan data dari situs logammulia.com, harga buyback logam mulia Antam juga turun Rp5 ribu. Harga buyback terbaru untuk produk logam mulia tercatat sebesar Rp1,351 juta per gram.

Harga buyback merupakan harga yang ditetapkan PT Antam untuk membeli kembali atau menebus emas batangan dari konsumen. Jadi, jika pemegang logam mulia ingin menjual kembali emas mereka kepada Antam, mereka akan menerima pembayaran sesuai harga buyback tersebut.

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut adalah harga emas Antam per 9 Desember 2024:

  • Emas Antam 0,5 gram: Rp801,5 ribu
  • Emas Antam 1 gram: Rp1,503 juta
  • Emas Antam 2 gram: Rp2,946 juta
  • Emas Antam 3 gram: Rp4,394 juta
  • Emas Antam 5 gram: Rp7,290 juta
  • Emas Antam 10 gram: Rp14,525 juta
  • Emas Antam 25 gram: Rp36,187 juta
  • Emas Antam 50 gram: Rp72,295 juta
  • Emas Antam 100 gram: Rp144,512 juta
  • Emas Antam 250 gram: Rp361,015 juta
  • Emas Antam 500 gram: Rp721,82 juta
  • Emas Antam 1.000 gram: Rp1,443 miliar

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," kata Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us