Erick Thohir Ungkap Jurus Pemerintah Wujudkan Indonesia Emas 2045

Erick mengatakan bahwa salah satu tantangan yang akan dihadapi Indonesia adalah untuk memajukan sumber daya manusianya. Hal ini karena menurutnya saat ini bukanlah era di mana suatu negara mengandalkan sumber daya alamnya lagi.

Ia menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi akan berdasarkan pada knowledge-based economy.

“Artinya apa? Kemampuan manusianya menciptakan atau membuat atau membentuk untuk pertumbuhan ekonomi itu sendiri, dan juga lapangan pekerjaan. Ini yang menjadi tantangan kita terberat,” jelasnya.

Erick juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang menikmati bonus demografi, di mana semuanya begitu sempurna. Namun, ia juga memperingatkan akan perubahan yang mungkin terjadi dalam beberapa tahun mendatang.

“Kita ini sedang menghadapi bonus demografi, di mana segitiga kita nih segitiga sempurna. Artinya apa? Mayoritas penduduknya anak muda, kelas menengahnya makin besar," ucap dia.

"Tetapi kalau kita melihat 2045 tadi, di 2038 kita sudah lampu kuning. Kenapa lampu kuning? Piramidanya akan kebalik seperti banyak negara. Contohnya Jepang, di mana mayoritas penduduknya tua sehingga ekonominya sudah mulai minus,” Erick menambahkan.

Erick pun mengatakan bahwa Indonesia harus bersiap untuk kemungkinan ini. Menurutnya, kunci untuk menjaga pertumbuhan Indonesia termasuk berinvestasi di sumber daya manusia, dan juga di bidang penelitian dan pengembangan (R&D).

“Investasi di manusia, investasi di generasi muda, investasi di R&D, investasi di inovasi adalah menjadi kunci menjaga pertumbuhan sampai 2045,” ungkapnya.

Erick lebih lanjut mengatakan bahwa Indonesia juga perlu mempersiapkan tenaga kerja terampil atau tenaga kerja yang punya kapabilitas.

“Tenaga kerja yang mengerti apa yang akan dibutuhkan kedepan. Tujuh belas setengah juta tenaga kerja diperlukan Indonesia sampai 2035. Tapi tenaga kerja yang mengerti teknologi, tenaga kerja yang dekat dengan teknologi, pengusaha yang ngerti teknologi,” paparnya.

Ia juga menyebut bahwa untuk mendukung upaya tersebut maka Indonesia perlu untuk terus membangun infrastruktur di bidang teknologi.

“Infrastruktur untuk digitalisasi, wi-fi, data center, cloud, kabel, ini yang dibutuhkan. Infrastruktur baru dan juga yang tidak kalah pentingnya kesehatan, karena tidak mungkin kita bisa tumbuh kalau kita tidak sehat,” tandasnya.