Fahri Hamzah Sebut Ketersediaan Lahan Biang Kerok Mahalnya Harga Rumah

- Kementerian PKP akan bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN untuk menyelesaikan masalah tanah yang mempengaruhi harga rumah.
- Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, menegaskan pentingnya mengatasi spekulasi lahan dan korupsi perizinan agar rumah terjangkau bagi masyarakat.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) bertekad menyelesaikan persoalan tanah yang menjadi satu pemicu mahalnya harga rumah.
Berkaitan dengan hal tersebut, Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah mengatakan, pihaknya bakal menggandeng Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
“Pokoknya gini, kita ada masalah terkait kesediaan tanah. Kita mau menyelesaikan persediaan tanah itu dan general-nya namanya Pak Nusron Wahid, Menteri ATR BPN. Jadi persoalan tanah sedang kita urai masalahnya,” ujar Fahri di Menara BTN Jakarta, Jumat (29/11/2024).
1. Ketersediaan lahan tidak boleh jadi ladang spekulasi

Fahri mengingatkan, jangan sampai ketersediaan lahan menjadi ladang spekulasi yang menciptakan kesulitan untuk menyiapkan rumah murah.
“Gara-gara tanah melambung tinggi oleh satu mekanisme yang kita harus investigasi secara serius ini,” kata dia.
2. Benahi perizinan

Selain itu, untuk menyediakan rumah dengan harga terjangkau bagi masyarakat, Fahri berjanji akan membenahi perizinan. Hal itu lantaran menurut dia selama ini kendala pembangunan rumah karena adanya perilaku suap.
“Yang kedua itu soal perizinan Ini juga adalah faktor menyebabkan biaya yang tinggi. Suap menyuap, sogok menyogok, ini harus dihentikan. Presiden sudah minta berkali-kali berhenti korupsi, berhenti terima suap,” ujar dia.
3. Harapan terciptanya mekanisme yang baik

Fahri pun berharap, dengan beberapa langkah tersebut bisa menciptakan satu mekanisme yang baik sehingga tercipta perumahan masyarakat terjangkau.
“Nanti tanah atau rumah bagi rakyat itu semakin affordable semakin mudah dijangkau, semakin terjangkau, itu tugas pemerintah memastikan hal itu,” katanya.