Fokus AI, DBS Group Pangkas 4.000 Pekerja

- DBS Group melakukan transformasi dengan mengurangi 4.000 pekerja kontrak dan membuka 1.000 posisi baru di bidang kecerdasan buatan (AI).
- CEO Piyush Gupta proyeksikan pemangkasan tenaga kerja sekitar 10% dalam tiga tahun ke depan sebagai respons terhadap penggunaan AI.
Jakarta, IDN Times - DBS Group sedang melakukan transformasi besar-besaran dalam struktur tenaga kerjanya dengan mengurangi 4.000 pekerja kontrak dan temporer sambil membuka 1.000 posisi baru di bidang kecerdasan buatan (AI).
Langkah ini mencerminkan tren global, di mana kecerdasan buatan semakin memainkan peran penting dalam industri perbankan.
1. Perubahan struktur tenaga kerja di DBS Group

CEO DBS Group, Piyush Gupta mengumumkan pihaknya akan memangkas sekitar 4.000 pekerja kontrak dan temporer dalam tiga tahun ke depan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan dalam operasional perbankan.
"Proyeksi saya dalam tiga tahun ke depan, kami akan memangkas sekitar 4.000 pekerja atau sekitar 10 persen dari total tenaga kerja kami," kata Gupta dalam sebuah konferensi industri di Mumbai, India, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (25/2/2025).
2. Tidak mempengaruhi karyawan tetap ada 1.000 posisi baru di AI

Meskipun ada pengurangan tenaga kerja, DBS Group memastikan karyawan tetap tidak akan terkena dampak kebijakan ini. Selain itu, bank ini juga berencana membuka sekitar 1.000 posisi baru yang berfokus pada kecerdasan buatan dan teknologi digital.
“Dalam 15 tahun saya menjadi CEO, ini pertama kalinya saya kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan. Biasanya, saya selalu memiliki gambaran jelas tentang pekerjaan yang bisa saya ciptakan, tetapi kali ini saya kesulitan mencari cara untuk mengalihkan tenaga kerja yang ada,” ujar Gupta.
3. Pemangkasan karyawan terjadi secara bertahap

DBS Group menegaskan, pemangkasan tenaga kerja ini akan terjadi secara bertahap dan alami, bukan melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
DBS menjelaskan, pekerja kontrak dan temporer akan dikurangi seiring dengan berakhirnya masa kontrak mereka dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini, bank asal Singapura itu mempekerjakan sekitar 8.000 hingga 9.000 karyawan kontrak dan temporer.
4. AI mengubah lanskap dunia kerja di sektor Perbankan dan tren AI di industri Perbankan Global

Transformasi digital di industri keuangan bukanlah hal baru, tetapi peran AI semakin signifikan dalam mengambil alih tugas-tugas yang sebelumnya dikerjakan manusia.
Menurut laporan Bloomberg, DBS Group telah berinvestasi besar dalam teknologi AI dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal ini sejalan dengan tren global di mana bank-bank besar mulai mengadopsi AI untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia dalam pekerjaan yang bersifat rutin dan administratif.
DBS Group bukan satu-satunya bank yang mengadopsi AI dalam operasionalnya. Beberapa bank besar seperti JPMorgan Chase dan HSBC juga telah mengimplementasikan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi layanan dan mengurangi biaya operasional.
Laporan dari McKinsey menunjukkan AI dapat mengotomatisasi sekitar 25 persen hingga 30 persen pekerjaan di sektor perbankan dalam satu dekade ke depan. Hal ini memaksa banyak perusahaan untuk mengalihkan fokus tenaga kerja mereka ke bidang teknologi dan inovasi.