Gak Usah Galau, Ini 5 Tips Investasi Reksa Dana Saham saat IHSG Lesu

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu belakangan. Hal itu kemudian menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Meski begitu, Head of IPOT Fund, Dody Mardiansyah menegaskan bagi para pemegang reksa dana saham tidak perlu panik menghadapi hal tersebut.
Dody pun lantas membagikan lima tips penting agar investor reksa dana saham tetap tenang dan bijak dalam berinvestasi di tengah lesunya pergerakan IHSG. Berikut ulasannya:
1. Fokus pada jangka panjang

Menurut Dody, penurunan IHSG saat ini bersifat sementara dan merupakan bagian dari dinamika pasar yang normal. Di sisi lain, reksa dana saham adalah instrumen investasi jangka panjang sehingga investor tidak perlu panik secara berlebihan dalam menghadapi situasi tersebut.
“Investor yang tetap fokus pada tujuan jangka panjangnya akan lebih mampu menghadapi fluktuasi pasar dengan tenang,” ujar Dody dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (9/10/2024).
2. Jangan terburu-buru menjual

Saat IHSG turun, banyak investor yang tergoda untuk menjual investasinya karena takut kerugian lebih lanjut. Padahal, penjualan saat pasar lesu justru bisa membuat kerugian terealisasi.
Sebaliknya, kata Dody, investor bisa tetap bertahan dan menunggu perbaikan pasar karena sering kali itu bisa menjadi strategi yang lebih bijaksana.
“Ketika pasar turun, jadikanlah itu waktu untuk mengevaluasi kinerja manajer investasi. Pastikan bahwa mereka memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola dana selama kondisi pasar yang sulit. Kinerja masa lalu dalam mengatasi volatilitas pasar dapat memberikan gambaran tentang kemampuan mereka di masa mendatang,” tutur Dody.
3. Manfaatkan harga saham yang lebih murah

Penurunan IHSG membuka peluang bagi investor untuk membeli unit reksa dana saham pada harga yang lebih rendah.
“Ini adalah saat yang tepat untuk menerapkan strategi ‘buy on weakness’ yaitu membeli ketika harga rendah dan memaksimalkan potensi keuntungan saat pasar kembali pulih,” kata Dody.
4. Diversifikasi portofolio

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko saat pasar bergejolak adalah dengan diversifikasi. Pastikan portofolio tersebar di berbagai sektor dan instrumen keuangan.
Reksa dana saham yang dikelola dengan baik biasanya memiliki diversifikasi alami, tetapi tidak ada salahnya mengecek ulang apakah portofolio sudah cukup seimbang.
“Reksa dana saham Power Fund Series IPOT yang 100 persen memberikan transparansi portofolio memudahkan investor untuk melakukan pengecekan saham apa saja yang ada di dalam produk reksa dana saham tersebut,” kata Dody.
5. Tetap tenang dan hindari spekulasi

Menghadapi penurunan IHSG memerlukan ketenangan. Hindari keputusan emosional dan spekulasi yang bisa merugikan investasi dalam jangka panjang. Kepercayaan pada proses investasi yang solid dan terencana adalah kunci untuk melalui masa-masa sulit ini.
"Investor perlu tetap optimis dan melihat penurunan pasar ini sebagai peluang investasi jangka panjang," ujar Dody.