Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Garuda Bukukan Pendapatan Rp40,2 Triliun, Naik 15 Persen

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)
Intinya sih...
  • Pendapatan Garuda Indonesia tumbuh 15 persen menjadi 2,56 miliar dolar AS atau sekitar Rp40,25 triliun pada kuartal III-2024.
  • Jumlah penumpang pesawat grup Garuda Indonesia mencapai 17,73 juta penumpang, dengan angkutan kargo melonjak 36 persen (yoy) menjadi 166,5 ribu ton.

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan pendapatan sebesar 2,56 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp40,25 triliun (kurs Rp15.721 per dolar AS) pada kuartal III-2024. Realisasi ini naik 15 persen secara year on year (yoy).

Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra mengatakan, pertumbuhan pendapatan usaha tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 17 persen (yoy) mencapai 2,01 miliar dolar AS atau setara Rp31,6 triliun.

Sementara untuk pendapatan penerbangan tidak berjadwal mencatatkan kenaikan sebesar 6 persen, dan pendapatan lainnya juga naik 8 persen dibandingkan dengan capaian hingga kuartal III tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan pendapatan usaha sampai dengan triwulan ketiga tahun ini turut merefleksikan angkutan penumpang Garuda Indonesia secara grup, di mana capaian angkutan penumpang hingga bulan September 2024 mencapai 17,73 juta penumpang atau menguat 24 persen (yoy),” kata Irfan dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/10/2024).

1. Kinerja angkutan kargo naik 36 persen

Pesawat Garuda Indonesia tipe wide body jenis A330-900neo. (dok. Garuda Indonesia)

Jumlah penumpang pesawat grup Garuda Indonesia sebanyak 17,73 juta sampai kuartal III-2024, terdiri dari penumpang Garuda Indonesia sebanyak 8,34 juta penumpang, meningkat 45 persen. Sementara Citilink sebanyak 9,39 juta penumpang, tumbuh 10 persen.

Angkutan kargo pada kuartal III-2024 melonjak 36 persen (yoy) dari 122,42 ribu ton menjadi 166,5 ribu ton. Dari angka tersebut, angkutan kargo Garuda Indonesia (mainbrand) berhasil mencatatkan kenaikan signifikan hingga 36 persen menjadi 102,55 ribu ton kargo dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 75,32 ribu ton kargo.

Capaian tersebut dikontribusikan dari angkutan kargo rute internasional sebanyak 43,71 ribu ton kargo yang meningkat 55 persen, dan angkutan kargo rute domestik yang turut naik 25 persen atau sebanyak 58,83 ribu ton kargo.

2. EBITDA naik 11 persen

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra (tengah). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pada sembilan bulan pertama 2024, Garuda mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga 11 persen, yakni sebesar 685,81 juta dolar AS atau setara Rp10,78 triliun.

“Pertumbuhan EBITDA turut diperkuat oleh membaiknya posisi ekuitas perusahaan meskipun masih dalam kondisi negatif. Peningkatan positif kondisi EBITDA tersebut juga turut menjadi indikator penting kondisi solvabilitas Perusahaan yang semakin menguat,” tutur Irfan.

Irfan mengatakan, beban usaha perusahaan meningkat 20 persen pascapandemik karena sejumlah faktor, di antaranya yakni beban pemeliharaan dan perbaikan, beban pelayanan penumpang, beban kebandaraan, hingga beban operasional penerbangan. Hal itu yang berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan kinerja, namun berangsur membaik hingga akhir 2024.

3. Garuda mau tambah empat armada pesawat

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Perusahaan akan menambah empat armada pesawat, yakni pada November dan Desember mendatang. Pesawat yang ditambah, ialah dua pesawat narrow body Boeing B737-800NG, dan potensi penambahan dua pesawat narrow body lainnya yang masih dalam tahap negosiasi yang merupakan bagian dari rencana penambahan armada pada 2023 dan 2024.

“Dengan kedatangan armada tersebut, kiranya akselerasi kinerja operasional penerbangan Garuda Indonesia dapat terlaksana secara maksimal terutama dalam memanfaatkan periode peak season libur Natal dan Tahun Baru,“ tutur Irfan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us