Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Garuda Indonesia Targetkan Tambah 20 Pesawat Baru di 2025

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)
Intinya sih...
  • Garuda Indonesia menargetkan menambah 15-20 pesawat pada 2025.
  • Pada akhir 2024 hingga Januari 2025, akan bertambah empat pesawat Boeing 737NG.
  • Jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda saat ini adalah 71 pesawat.

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan bisa menambah 15-20 pesawat pada 2025. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan untuk merealisasikan hal tersebut, Garuda terus berkoordinasi dengan regulator.

“Target kami nanti di tahun 2025 kita akan menambah pesawat lagi, 15-20 pesawat lagi. Tentunya ini membutuhkan kerja sama, komunikasi, dan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait,” kata Wamildan dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

1. Garuda tambah empat pesawat sampai awal 2025

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Per akhir 2024 sampai Januari 2025, jumlah armada Garuda Indonesia akan bertambah sebanyak empat pesawat Boeing 737NG. Pesawat pertama sudah tiba dan pesawat kedua akan tiba di akhir bulan ini.

“Jumlah pesawat untuk Nataru kita bisa menambah dua pesawat, jadi satu sudah datang Boeing 737NG, nanti ada akhir bulan ada satu, dan dua pesawat nanti di Januari,” tutur Wamildan.

Adapun saat ini jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda ialah 71 pesawat.

2. Jumlah pesawat di Indonesia berkurang drastis

Konferensi pers kesiapan Garuda Indonesia dan InJourney dalam menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Jumat (6/12/2024). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan jumlah pesawat di Indonesia memang berkurang drastis akibat pandemik COVID-19. Pada 2019, jumlah pesawat di Indonesia ada 750 unit, sementara saat ini hanya tersisa 395 unit.

“Saat ini tinggal 395 armada, berarti kan kurang pesawat kita. Karena kurang pesawat, wajar kalau misalnya BUMN juga mencari celah apakah bisa penambahan pesawat,” tutur Arya.

3. Produksi pesawat dunia terbatas

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (dok. Angkasa Pura I)

Arya mengatakan BUMN terus berupaya menambah armada pesawat. Sayangnya, produksi pesawat secara global juga terbatas.

“Tapi sekarang jumlah pesawat dunia kan susah kan. Kita mau cari pesawat gak ada juga barangnya, susah juga. Jadi memang kita tahu hanya ada 2 produsen pesawat yang sekarang ini ada di mana-mana,” ujar Arya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us