Google Pangkas 100 Karyawan di Unit Cloud

Jakarta, IDN Times - Induk usaha Google, Alfabet melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa tim di unit cloud Google. Padahal unit ini menjadi salah satu bisnis dengan pertumbuhan tercepat.
Berdasarkan laporan CNBC International, Google memberi tahu karyawannya pada pekan lalu tentang PHK di unit cloud, dengan menghilangkan peran di penjualan, konsultasi, strategi masuk ke pasar, operasi, dan teknik.
1. Sebanyak 100 karyawan kena PHK

Setidaknya ada sekitar 100 karyawan yang kena PHK. Hal itu, berdasarkan informasi dari sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut.
Sementara seorang juru bicara Google mengatakan bahwa PHK tersebut dilakukan secara bertahap di seluruh tim untuk lebih menyelaraskan organisasi masuk ke pasar.
"Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami terus mengembangkan bisnis kami untuk memenuhi prioritas pelanggan kami dan peluang signifikan di masa depan. Kami mempertahankan komitmen kami untuk berinvestasi di bidang-bidang yang penting bagi bisnis kami dan memastikan kesuksesan jangka panjang kami," tuturnya.
2. Google lakukan PHK sejak awal 2023

Sementara itu, menurut orang-orang yang mengetahui situasi tersebut, beberapa dari karyawan yang kena PHK pernah bekerja di acara tahunan Google Cloud Next yang diadakan pada pertengahan April 2024.
Adapun Google telah melakukan PHK secara bertahap sejak awal 2023. Sejak itu, karyawan perusahaan mengeluhkan tuntutan agar mereka bekerja dengan tenggat waktu yang lebih ketat dengan sumber daya yang lebih sedikit dan berkurangnya peluang untuk kemajuan internal bahkan ketika perusahaan membukukan keuntungan.
Google telah memecat 200 karyawan dari organisasi inti pada bulan lalu. Karyawan yang kena PHK tersebut, mencakup tim-tim kunci dan teknik.
CEO Google Sundar Pichai mengatakan kepada karyawannya bahwa perusahaan akan mengurangi jumlah PHK karyawan pada paruh II tahun ini.
3. Kinerja Google Cloud

Google Cloud mencatatkan kinerja yang baik. Pendapatan perusahaan melonjak 28 persen dari tahun sebelumnya menjadi 9,57 miliar dolar AS pada kuartal terakhir. Capaian ini di atas proyeksi.
Sementara pendapatan operasional meningkat lebih dari empat kali lipat menjadi 900 juta dolar AS. Ini menunjukkan bahwa Google akhirnya menghasilkan keuntungan besar setelah menggelontorkan dana selama bertahun-tahun untuk bersaing dengan Amazon.
Kendati demikian, unit cloud, yang dipimpin oleh CEO Thomas Kurian, berada di bawah tekanan untuk terus mempercepat pertumbuhan seiring meningkatnya persaingan di bidang kecerdasan buatan (AI).