Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Google Ungkap Alasan Batal Investasi Data Center di RI

ilustrasi sedang membuat akun Google (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sedang membuat akun Google (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Google batal berinvestasi untuk data center di Indonesia karena infrastruktur pendukung belum siap
  • Kelistrikan menjadi perhatian utama, Google sudah hadirkan Regional Cloud Jakarta sejak 2020
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Google menyampaikan alasan pembangunan pusat data atau data center belum bisa dilakukan di Indonesia. Country Director Google Indonesia, Veronica Utami mengatakan, Infrastruktur di Indonesia belum siap mendukung pembangunan data center.

Veronica mengungkapkan, kelistrikan menjadi salah satu unsur pendukung yang perlu jadi perhatian pemerintah sebelum mulai membangun data center. Google menganggap pemerintah belum memperhatikan unsur tersebut dengan baik.

"It's not like bikin pabrik satu gitu kan. Jadi pasti harus ada infrastruktur pendukungnya yang memastikan bahwa ketika data center dibangun itu service-nya bisa terus berjalan," kata Veronica di Kantor Google Indonesia, Jakarta, dikutip Kamis (14/11/2024).

1. Region Cloud Jakarta

ilustrasi fleksibilitas dan skalabilitas (pixabay.com/Tumisu)
ilustrasi fleksibilitas dan skalabilitas (pixabay.com/Tumisu)

Veronica menambahkan, Google Indonesia sebenarnya sudah menghadirkan Regional Cloud Jakarta sejak 2020 silam

Hal itu hampir sama dengan data center lantaran memiliki fungsi sebagai penyimpanan data. Perbedaannya hanya ada masalah pembangunan fisik dan nonfisik.

"Saya rasa kita semua termasuk Google juga we're very supportive. Kita ingin banget sih untuk bisa membantu transformasi AI melalui hal-hal seperti infrastruktur yang dibutuhkan," kata Veronica.

2. Pemerintah siapkan insentif investasi data center

ilustrasi dana insentif (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi dana insentif (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, pemerintah membuka peluang untuk memberikan insentif khusus untuk mendukung investasi di sektor pusat data (data center). Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menyatakan, investasi di sektor tersebut dianggap industri strategis memungkinkan diberi insentif.

"Mungkin seperti itu yang kita ingin coba, itu ada preseden-preseden sebenarnya kita memberikan insentif-insentif," kata dia di Jakarta, dikutip Sabtu (12/10/2024).

3. RI tidak boleh hanya jadi tempat parkir data center

Pusat Data Nasional. (ANTARA FOTO)
Pusat Data Nasional. (ANTARA FOTO)

Dia menekankan pentingnya melihat peluang hilirisasi dalam industri tersebut, seperti merakit server di Indonesia. Hal itu bisa menciptakan lapangan kerja baru dan menghindari kondisi di mana Indonesia hanya menjadi tempat parkir server tanpa mendapatkan manfaat lebih.

"Bisa gak servernya kita rakit di Indonesia. Jadi bikin lapangan kerjaan baru gitu, kalau gak nanti kita jadi tempat parkir aja kan. Jadi itu juga yang perlu kita coba, strategi kita seperti apa nih untuk meningkatkan multiplier effect untuk industri ini," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jujuk Ernawati
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us