GudangKripto Mulai Jual GIDR, Kripto Berbasis Emas Pertama di RI

- GudangKripto memulai private sale untuk token GIDR, stablecoin berbasis emas pertama di Indonesia.
- Chief Product Officer GudangKripto, Donny Swandono, menyatakan bahwa GIDR akan memperluas pilihan aset digital bagi para investor.
- Blocktogo bekerja sama dengan PT Pegadaian untuk menitipkan emas fisik sebagai dasar dari 1 GIDR yang dapat ditukarkan dengan emas fisik.
Jakarta, IDN Times - GudangKripto, platform jual beli aset kripto (crypto exchange) yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), mengumumkan dimulainya private sale untuk token Gold Indonesia Republic (GIDR).
GIDR merupakan stablecoin berbasis emas pertama di Indonesia yang memadukan stabilitas harga emas dengan efisiensi teknologi blockchain. Token ini diterbitkan oleh Blocktogo, sebuah perusahaan konsultan dan pengembang blockchain yang berfokus pada digitalisasi real world asset (RWA).
Chief Product Officer GudangKripto, Donny Swandono mengatakan, kehadiran GIDR di platform GudangKripto akan memperluas pilihan aset digital bagi para investor.
“Sebagai stablecoin berbasis emas, GIDR menghadirkan opsi investasi yang lebih stabil, cocok untuk melengkapi portofolio di pasar kripto yang cenderung berfluktuasi tinggi,” kata Donny dalam acara Sosialisasi dan Penjualan Publik Perdana GIDR, di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
1. Lebih dari 1.000 GIDR dilepas dalam private sale

Lebih lanjut Donny menambahkan, ada lebih dari 1.000 GIDR yang dilepas dalam private sale.
Donny mengatakan, jumlah tersebut bisa bertambah seiring dengan permintaan pasar.
"Private sale ini dimulai dengan melepas 1.500 GIDR. Jika permintaan pasar melampaui jumlah ini, Blocktogo siap menambah pasokan untuk memenuhi kebutuhan. Kami optimis GIDR mampu meraih pangsa pasar yang signifikan dalam ekosistem kripto," tutur dia.
2. Kerja sama dengan banyak pihak

GIDR hadir melalui kerja sama Blocktogo dengan berbagai pihak, termasuk penggunaan layanan jasa titipan emas korporasi dari PT Pegadaian untuk menitipkan emas fisik.
Adapun 1 GIDR merepresentasikan 1 gram emas fisik yang dibeli dari Galeri24, anak usaha Pegadaian, dan disimpan di fasilitas penitipan emas Pegadaian.
"Dengan cara ini, kami memastikan kepercayaan pasar dan perlindungan konsumen tetap terjaga,” ujar CEO Blocktogo, Muhammad Yafi.
3. GIDR solusi investasi tahan inflasi

Selain menjadi instrumen digital yang stabil, GIDR juga memungkinkan pemegang token untuk menukarkannya dengan emas fisik dengan syarat dan ketentuan tertentu.
“Kami berharap GIDR dapat menjadi solusi investasi terpercaya yang tahan terhadap inflasi, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang aktif di pasar aset kripto,” kata Yafi.
Sebagai informasi, berdasarkan data BAPPEBTI, pasar kripto di Indonesia terus berkembang dengan jumlah investor yang meningkat dari sekitar 12 juta pada 2021 menjadi lebih dari 21 juta pada 2024. Adapun volume perdagangan kripto di Indonesia mencapai Rp450 triliun pada 2024.