Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Emas Antam Naik Rp6 Ribu, Ini Rinciannya

Ilustrasi emas batangan Antam dengan bahan baku dari Freeport Indonesia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Harga logam mulia di PT Aneka Tambang (Antam) hari ini, Sabtu  (30/11/2024) naik Rp6 ribu sehingga harga emas per gram kini menjadi Rp1,514 juta per gram. 

Berdasarkan data dari situs logammulia.com, harga buyback logam mulia Antam juga stagnan. Harga buyback terbaru untuk produk logam mulia tercatat sebesar Rp1,362 juta per gram. 

Harga buyback adalah harga yang ditetapkan PT Antam untuk membeli kembali atau menebus emas batangan dari konsumen. Jadi, jika pemegang logam mulia ingin menjual kembali emas mereka kepada Antam, mereka akan menerima pembayaran sesuai harga buyback tersebut.

1. Daftar harga emas hari ini

Berikut adalah harga emas Antam per 4 November 2024:

  • Emas Antam 0.5 gram: Rp807 ribu 
  • Emas Antam 1 gram: Rp1,514 juta
  • Emas Antam 2 gram: Rp2,968 juta
  • Emas Antam 3 gram: Rp4,427 juta
  • Emas Antam 5 gram: Rp7,345 juta
  • Emas Antam 10 gram: Rp14,635 juta
  • Emas Antam 25 gram: Rp36,462 juta
  • Emas Antam 50 gram: Rp72,845 juta
  • Emas Antam 100 gram: Rp145,612 juta
  • Emas Antam 250 gram: Rp373,765 juta
  • Emas Antam 500 gram: Rp727,32 juta
  • Emas Antam 1.000 gram: Rp1,454,6 miliar

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen. 

2. Emas jadi instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," kata Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return."Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

 

3. Cara menghitung keuntungan emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli.

Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli.

Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us