Harga Emas Antam Susut Rp6 Ribu, Ini Daftarnya

Jakarta, IDN Times - Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam turun Rp6 ribu hari ini, Kamis (24/10/2024), setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high dalam beberapa hari terakhir hingga kemarin.
Menurut situs logammulia.com, harga emas Antam pagi ini naik Rp11 ribu menjadi Rp1,515 juta per gram. Harga buyback atau harga jual kembali di Butik Antam juga mengalami penurunan sehingga dibanderol Rp1,365 juta per gram.
1. Daftar rincian harga emas
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Harga emas 0,5 gram: Rp807,5 ribu
- Harga emas 1 gram: Rp1,515 juta
- Harga emas 2 gram: Rp2,970 juta
- Harga emas 3 gram: Rp4,430 juta
- Harga emas 5 gram: Rp7,350 juta
- Harga emas 10 gram: Rp14,645 juta
- Harga emas 25 gram: Rp36,487 juta
- Harga emas 50 gram: Rp72,895 juta
- Harga emas 100 gram: Rp145,712 juta
- Harga emas 250 gram: Rp364,015 juta
- Harga emas 500 gram: Rp727,82 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,455 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
2. Faktor pendorong kenaikan harga emas
Faktor utama pendorong kenaikan harga emas Antam ialah kenaikan harga emas dunia. Berdasarkan data RTI, posisi harga emas dunia di pasar spot pagi ini berada di level 2.707,25 dolar Amerika Serikat (AS) per troy ounce (toz). Angka tersebut menunjukkan harga emas dunia telah menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.
Analis emas sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, kenaikan harga emas didorong oleh sentimen negatif pasar terhadap sinyal Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) untuk terus menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR). Begitu juga dengan sinyal penurunan suku bunga yang dikeluarkan Bank Sentral Inggris alias Bank of England.
“Dan data inflasi di Inggris yang relatif stabil, terus mengalami penurunan, sehingga ada indikasi Bank of England akan menurunkan suku bunga 50-60 basis poin di bulan Oktober. Ini mengindikasikan bahwa salah satu negara yang membuat bursa emas dunia adalah Inggris sudah mempunyai langkah untuk penurunan suku bunga,” tutur Ibrahim.
Tensi geopolitik di Timur Tengah yang kian memanas juga menjadi pemicunya, serta kondisi perekonomian China yang melemah.
“Pascapemerintah menggelontorkan stimulus, terjadi deflasi yang luar biasa. Ini mengindikasikan perekonomian China mengalami masalah luar biasa pascakrisis properti. Kemudian pemerintah China juga sedang melakukan lelang obligasi sebesar 6 triliun yuan China, ini lelang besar-besaran, dan investor akan kembali ke emas dunia,” ucap Ibrahim.
3. Manfaatkan momen lonjakan harga emas untuk menjual
Ibrahim mengatakan, momentum ini sangat tepat bagi para pemilik emas batangan yang ingin menjual emasnya. Sementara itu, bagi masyarakat yang ingin berinvestasi atau membeli emas fisik, disarankan menunggu harganya turun kembali.
“(Lebih baik) menjual, kalau bisa pada saat tinggi menjual, jangan membeli. Kalau membeli akan rugi. Kita harus ingat bahwa di tahun 2025 apabila Trump memenangkan Pilpres, ini juga sebenarnya suku bunga masih tinggi, kalau suku bunga tinggi, pasti (harga emas) akan jatuh,” tutur Ibrahim