Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Emas Betah di Rp1,9 Juta per Gram

Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Harga emas Antam stagnan di Rp1,901 juta per gram, buyback di Rp1,746 juta per gram.
  • Harga emas Antam dalam pecahan lain: mulai dari Rp1,0005 juta untuk 0,5 gram hingga Rp1,842 miliar untuk 1.000 gram (belum termasuk PPh).
  • Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah dengan pertumbuhan nilai lebih tinggi dibanding bunga bank.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mengalami stagnasi pada perdagangan Jumat (1/8/2025). Alhasil, harga emas masih bertahan di level Rp1,901 juta per gram.

Begitu juga dengan harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, stagnan di Rp1,746 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.

2. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp1,0005 juta .

  • Harga emas 1 gram: Rp1,901 juta.

  • Harga emas 2 gram: Rp3,742 juta.

  • Harga emas 3 gram: Rp5,588 juta.

  • Harga emas 5 gram: Rp9,28 juta.

  • Harga emas 10 gram: Rp18,505 juta.

  • Harga emas 25 gram: Rp46,137 juta.

  • Harga emas 50 gram: Rp92,195 juta.

  • Harga emas 100 gram: Rp184,312 juta.

  • Harga emas 250 gram: Rp460,515 juta

  • Harga emas 500 gram: Rp920,82 juta

  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,842 miliar. 

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,901 juta per gram dan harga jual kembali Rp1,746 juta per gram.

Ada selisih Rp155 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,901 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp155 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us