Harga Emas Melambung Lagi, Tembus Rp1,56 Juta per Gram!

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Rabu (30/10/2024) yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH).
Berdasarkan situs logammulia.com, harga emas Antam naik Rp12 ribu menjadi Rp1,56 juta per gram. Harga emas Antam berkali-kali mencetak rekor ATH sejak September 2024.
Adapun harga buyback hari ini naik Rp13 ribu menjadi Rp1,412 juta per gram. Harga buyback emas Antam juga mencetak rekor ATH pagi ini.
1. Harga emas Antam dalam pecahan lain
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Harga emas 0,5 gram: Rp830 ribu.
- Harga emas 1 gram: Rp1,56 juta.
- Harga emas 2 gram: Rp3,06 juta.
- Harga emas 3 gram: Rp4,565 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp7,575 juta.
- Harga emas 10 gram: Rp15,095 juta.
- Harga emas 25 gram: Rp37,612 juta.
- Harga emas 50 gram: Rp75,145 juta.
- Harga emas 100 gram: Rp150,212 juta.
- Harga emas 250 gram: Rp375,265 juta
- Harga emas 500 gram: Rp750,32 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,5 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
2. Manfaatkan momen lonjakan harga emas untuk menjual
Menurut Analis emas sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, momentum lonjakan harga emas ini sangat tepat bagi para pemilik emas batangan yang ingin menjual emasnya.
Sementara itu, bagi masyarakat yang ingin berinvestasi atau membeli emas fisik, disarankan menunggu harganya turun kembali.
“(Lebih baik) menjual, kalau bisa pada saat tinggi menjual, jangan membeli. Kalau membeli akan rugi. Kita harus ingat bahwa di tahun 2025 apabila Trump memenangkan Pilpres, ini juga sebenarnya suku bunga masih tinggi, kalau suku bunga tinggi, pasti (harga emas) akan jatuh,” tutur Ibrahim kepada IDN Times.
3. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.