Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Minyak Naik Setelah Serangan Ukraina Menyasar Situs Energi Rusia

Ilustrasi minyak bumi (freepik.com/freepik)
Ilustrasi minyak bumi (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Serangan drone Ukraina menyasar fasilitas energi Rusia
  • Dampak serangan terhadap produksi dan distribusi minyak Rusia
  • Harapan pemotongan suku bunga AS dan pengaruhnya terhadap pasar minyak global
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Harga minyak dunia mengalami kenaikan tipis pada Senin (25/8/2025), setelah Ukraina meningkatkan serangan terhadap fasilitas energi Rusia. Kenaikan ini dipicu oleh kekhawatiran gangguan pasokan minyak Rusia sekaligus harapan pemotongan suku bunga di Amerika Serikat (AS) yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Pergerakan harga minyak ini mencerminkan kondisi geopolitik yang memanas serta sentimen positif pasar terhadap kebijakan moneter AS. Harga minyak Brent naik 6 sen atau 0,09 persen menjadi 67,79 dolar AS (Rp1,1 juta) per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 9 sen atau 0,14 persen menjadi 63,75 dolar AS (Rp1,03 juta) per barel pada pukul 00.50 GMT.

1. Serangan drone Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia

Ukraina melancarkan serangan drone pada Minggu (24/8), yang menargetkan salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Rusia, menyebabkan kapasitas reaktor utama turun hingga 50 persen. Serangan ini juga memicu kebakaran besar di terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga, menurut otoritas Rusia.

Gubernur wilayah Kursk yang menjadi lokasi pembangkit nuklir tersebut menyatakan serangan tersebut membahayakan keselamatan nuklir dan melanggar perjanjian internasional. Meski demikian, Organisasi Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan tingkat radiasi di lokasi tetap normal dan kebakaran berhasil dipadamkan tanpa ada korban jiwa.

Selain itu, kebakaran kilang Novoshakhtinsk di Rusia yang disebabkan oleh serangan drone Ukraina memasuki hari keempat. Kilang ini memiliki kapasitas produksi 5 juta metrik ton per tahun atau sekitar 100 ribu barel per hari (bph), dan pasokan kilang ini banyak untuk ekspor.

2. Dampak serangan terhadap produksi dan distribusi minyak Rusia

Serangan-serangan Ukraina telah menyasar lebih dari 10 fasilitas energi penting Rusia, termasuk kilang minyak besar seperti Lukoil di Volgograd dan fasilitas di Saratov, yang berkontribusi signifikan terhadap kapasitas produksi minyak Rusia.

Serangan yang berlangsung selama bulan ini menyebabkan harga bensin di Rusia melambung tinggi meskipun pemerintah Rusia sudah melarang ekspor bahan bakar. Serangan ini dirancang tidak hanya untuk melemahkan kemampuan militer Rusia, tetapi juga untuk mengganggu kehidupan sehari-hari rakyat Rusia yang sangat bergantung pada bahan bakar, terutama di musim panas saat permintaan meningkat.

Para analis pasar menilai efektivitas Ukraina dalam menargetkan infrastruktur minyak Rusia telah menggeser risiko harga minyak ke arah kenaikan.

"Risiko minyak mentah kini bergerak ke atas mengingat keberhasilan Ukraina dalam menargetkan infrastruktur minyak Rusia," ujar Tony Sycamore, analis dari IG Markets, dilansir Global Banking and Finance.

3. Harapan pemotongan suku bunga AS dan pengaruhnya terhadap pasar minyak global

Selain faktor geopolitik, pasar minyak juga mendapat dukungan dari ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September 2025. Sebanyak 61 persen ekonom yang disurvei memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan tanggal 17 September, yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.

Pengurangan suku bunga ini diperkirakan akan menurunkan biaya pinjaman, meningkatkan aktivitas ekonomi dan konsumsi bahan bakar. Meskipun demikian, ada juga pandangan hati-hati dari beberapa ekonom yang menganggap pasar terlalu optimistis dan menilai bahwa keputusan Fed akan dipengaruhi keseimbangan risiko antara inflasi dan lapangan kerja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us