Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Pangan Melejit, Inflasi Oktober Diproyeksikan Naik

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan inflasi Oktober akan naik menjadi 0,24 persen secara month to month (mtm) atau 2,63 persen year on year (yoy).

"Peningkatan inflasi bulanan dipengaruhi oleh seluruh komponen inflasi yakni inflasi inti, harga diatur pemerintah dan harga bergejolak," kata Josua, Rabu (1/11/2023).

Badan Pusat Statistik akan mengumumkan Indeks Harga Konsumen yang menentukan tingkat inflasi periode Oktober pada hari ini pukul 11.00 WIB. 

1. Pelemahan rupiah pengaruhi inflasi

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Laju inflasi inti diperkirakan berkisar 0,15 persen mtm atau 1,99 persen yoy. Inflasi bisa dipengaruhi oleh kenaikan harga emas dan pelemahan rupiah meskipun normalisasi dari kelompok pendidikan membatasi peningkatan inflasi inti.

Pergerakan inflasi inti dipengaruhi oleh faktor fundamental yakni interaksi permintaan-penawaran. Sedangkan, faktor eksternal berkaitan dengan nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang.

"Inflasi inti cenderung akan terjangkar didukung oleh kenaikan suku bunga BI7RR untuk memitigasi imported inflation," jelasnya.

2. Harga komoditas pangan ikut andil kerek inflasi

Cabai merah yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sementara pada kelompok harga bergejolak, didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan antara lain beras, cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam.

Di samping itu, inflasi kelompok harga diatur pemerintah didorong oleh penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada awal bulan Oktober mengikuti tren kenaikan harga minyak internasional.

"Hingga akhir tahun 2023 ini, inflasi diperkirakan akan berada kurang dari 3 persen yoy," jelasnya.

3. Laju inflasi September

ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2023 tercatat sebesar 0,19 persen (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,28 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,27 persen  (yoy).

Inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
Anata Siregar
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us