Menerka Nasib Jakarta Jika Tidak Lagi Jadi Ibu Kota

Oh Jakarta, akankah kamu bernasib malang?

Jakarta, IDN Times - Rencana pemindahan ibu kota semakin sering dibicarakan. Jakarta pun harus bersiap menanggalkan status ibu kota jika rencana ini terlaksana nantinya.

Lalu, bagaimana nasib Jakarta jika ibu kota telah dipindahkan? Lembaga kajian Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) memiliki sejumlah jawaban.

1. Bisa jadi kota pusat layanan jasa dan pariwisata teknologi

Menerka Nasib Jakarta Jika Tidak Lagi Jadi Ibu KotaIDN Times/Hana Adi Perdana

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menyarankan agar Jakarta menjadi pusat layanan jasa dan pariwisata berbasis teknologi berskala nasional untuk mengantisipasi penurunan ekonomi akibat pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

"Jakarta harus menjadi pusat layanan jasa yang terbesar tidak hanya di sektor ekonomi, jadi Jakarta harus menjadi pusat layanan jasa. Jakarta juga harus bisa menjadi pusat pariwisata nasional berbasis teknologi dengan museum-museum dan kebun binatang berkelas dunia sehingga Jakarta bisa menjadi daya tarik sendiri," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (3/9).

Baca Juga: Anies Tidak Yakin, Ibu Kota Pindah Polusi Udara Jakarta Berkurang 

2. Kenapa perlu jadi kota pusat layanan jasa dan pariwisata teknologi?

Menerka Nasib Jakarta Jika Tidak Lagi Jadi Ibu KotaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Selama ini, APBN banyak digunakan untuk pembangunan Jakarta. Nah, kalau ibu kota dipindah, tentu ada perubahan alokasi anggaran. Menurut Tauhid seperti dilansir Antara, Jakarta perlu dilakukan dan dikembangkan karena peran Jakarta sebagai pusat pemerintahan sudah tidak ada.

"Karena kalau hanya mengandalkan belanja pemerintah saja maka efek penurunan ekonomi Jakarta akan signifikan," ujarnya.

3. Kemungkinan pengurangan okupansi perkantoran

Menerka Nasib Jakarta Jika Tidak Lagi Jadi Ibu KotaIDN Times/Aan Pranata

Bagi Jakarta, begitu ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, Jakarta tidak mendapatkan insentif apapun serta melakukan perubahan "mindset" ekonomi maka perekonomian Jakarta selamanya akan drop atau turun signifikan.

Contohnya nih, saat ini okupansi perkantoran di Jakarta mencapai 80-85 persen. "Ketika Jakarta tidak lagi menjadi pusat pemerintahan maka tingkat okupansi perkantoran tersebut turun karena berkurangnya permintaan," jelas Tauhid.

4. Pembangunan yang lambat

Menerka Nasib Jakarta Jika Tidak Lagi Jadi Ibu KotaPixabay


Tauhid juga menyebut pembangunan di Jakarta juga akan menjadi lambat dan pasar transportasi publik seperti MRT yang sudah dibangun di Jakarta juga akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh bukan hanya pindahnya pusat pemerintahan melainkan juga pusat bisnis akan ikut pindah ke Kalimantan Timur.

"Bursa Efek Indonesia menurut saya lebih layak berlokasi di Jakarta, tapi kalau wilayah ibu kota baru negara di Kalimantan Timur sudah bagus dan berkembang pesat kemungkinan Bursa Efek Indonesia pun akan pindah ke sana," kata Tauhid.

5. Turunnya perekonomian Jakarta dan wilayah sekitarnya

Menerka Nasib Jakarta Jika Tidak Lagi Jadi Ibu KotaIDN Times/Aan Pranata

Dengan pembangunan yang lambat, Tauhid mengatakan hal itu akan menurunkan perekonomian Jakarta dan wilayah-wilayah sekitarnya yang memiliki keterkaitan ekonomi dengan Daerah Khusus Ibu kota tersebut.

"Kalau dari analisa kami, rencana pemindahan ibu kota ini akan berdampak secara khusus kepada Jakarta dan beberapa provinsi di Jawa dan Sumatera yang memiliki keterkaitan ekonomi dengan Jakarta, seperti suplai barang dan tenaga kerja. Saya kira itu bakal terdampak," ujar Tauhid.

Baca Juga: Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Anies Yakin Industri Hotel Jakarta Bertahan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya