Hilirisasi Amman Group dan Investasi MRT Dongkrak PMDN di Kuartal III

- MRT dan Garuda Indonesia memperkuat armadanya
- Realisasi investasi kuartal III dan secara kumulatif lebih tinggi dari PMA
- Atasi berbagai hambatan untuk perbaiki iklim investasi
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan peningkatan realisasi investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada kuartal III 2025 didorong sejumlah proyek strategis.
Beberapa di antaranya adalah penambahan gerbong baru MRT Jakarta, pembangunan smelter tambahan oleh PT Amman Mineral Industri, serta pembelian pesawat baru oleh Garuda Indonesia.
“(Kenaikan PMDN) memang merupakan kontribusi dari hilirisasi di bidang mineral yang dilakukan oleh perusahaan dalam negeri, seperti PT Amman Group dan BUMN di sektor mineral. Itu yang menyebabkan PMDN meningkat,” ujar Rosan dalam Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi, di Gedung BKPM, Jumat (17/10/2025).
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) adalah perusahaan induk yang melakukan kegiatan eksplorasi, pengembangan, penambangan, pengolahan, peleburan, dan pemurnian di Indonesia. Anak perusahaan kami merupakan salah satu produsen tembaga dan emas terbesar di Indonesia, dengan cadangan berkelas dunia, yang mengoperasikan tambang Batu Hijau serta mengembangkan proyek Elang di Pulau Sumbawa.
1. MRT hingga Garuda memperkuat armadanya

Selain dari sektor mineral, proyek infrastruktur dan transportasi juga berperan besar. MRT Jakarta, misalnya, tengah menambah gerbong untuk mendukung perluasan layanan ke wilayah perkotaan. Sementara, Garuda Indonesia berinvestasi dalam pembelian pesawat baru, guna memperkuat armada dan meningkatkan konektivitas penerbangan nasional.
Menurut Rosan, tren peningkatan investasi ini menjadi sinyal positif terhadap pencapaian target investasi nasional, yang setiap tahun terus mengalami kenaikan.
“Kalau saya melihat, target investasi ke depan memang cukup tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Kami bekerja keras untuk memastikan target itu bisa tercapai,” tegasnya.
2. Realisasi investasi kuartal III dan secara kumulatif lebih tinggi dari PMA

Secara rinci, realisasi PMDN kuartal III 2025 mencapai Rp279,4 triliun. Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga September 2025, realisasi PMDN mencapai Rp789,7 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan Penanaman Modal Asing (PMA).
Rosan menegaskan tingginya realisasi investasi perusahaan dalam negeri menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap iklim investasi nasional terus membaik. Pemerintah, kata dia, terus menjaga komunikasi terbuka dengan dunia usaha dan asosiasi industri, agar kebijakan investasi lebih adaptif terhadap dinamika lapangan.
“Langkah ini memberikan kenyamanan bagi pelaku usaha. Kami selalu terbuka dan berupaya mengantisipasi berbagai hal, tidak hanya dari sisi perizinan, tetapi juga dari dinamika industri itu sendiri baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya.
3. Atasi berbagai hambatan untuk perbaiki iklim investasi

Rosan menambahkan, diskusi terbuka dengan pelaku usaha menjadi sarana penting bagi pemerintah untuk mengantisipasi potensi hambatan investasi, baik dari aspek regulasi maupun perkembangan industri.
Dengan begitu, pemerintah dapat menyiapkan langkah cepat sebelum isu-isu tersebut mengganggu arus investasi.