Hore! Belanja di Singapura Bisa Pakai QRIS Mulai 17 November

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, dua pekan lagi layanan QRIS di Singapura sudah dapat digunakan untuk bertransaksi.
"Implementasi QRIS antar negara yang pada 17 November akan datang diperluas tidak hanya negara Malaysia dan Thailand, tetapi juga dengan Singapura," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).
1. BI janji QRIS terus diperluas antarnegara
Ia menegaskan, BI akan terus memperluas interkoneksi layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antar negara. Untuk saat ini, QRIS juga sudah bisa digunakan di Malaysia dan Thailand.
Menurutnya, implementasi QRIS interkoneksi antarnegara ini dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran. Selain implementasi QRIS antara negara, digitalisasi sistem keuangan di dalam negeri juga terus ditingkatkan.
"Melalui implementasi kebijakan QRIS tuntas, tarik tunai, transfer setor tunai, perluasan kerja sama," terangnya.
2. Belanja di Jepang, Korsel, India dan China bakal bisa pakai QRIS

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Fillianingsih Hendarta menambahkan, setelah Singapura akan ada negara lain yang bisa menggunakan QRIS seperti Jepang, India, Korea Selatan (Korsel), dan China.
Ia menjelaskan, perkembangan implementasi QRIS di Malaysia dan Thailand terus meningkat, baik inbound maupun outbound.
"Kalau inbound turis Thailand ke Indonesia, kalau outbound turis Indonesia ke Thailand dan sebaliknya untuk Malaysia. Ini terutama terjadi transaksinya di destinasi wisata daerah bisnis, jadi di Jakarta, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat," jelasnya.
3. Nilai transaksi elektronik capai Rp116,54 triliun

Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Pada kuartal III 2023, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 10,34 persen (yoy), sehingga mencapai Rp116,54 triliun. Sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83 persen (yoy).
Adapun nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 87,90 persen (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta dengan sebagian besar adalah UMKM.