Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

INA Investasi Rp65,4 T di Sektor Transportasi-Kesehatan sejak 2021

WhatsApp Image 2025-08-01 at 10.00.36.jpeg
Jajaran manajemen Indonesia Investment Authority (INA) mengunjungi IDN HQ, Jakarta (IDN Times/Sunariyah)
Intinya sih...
  • INA dan mitra investornya telah berinvestasi Rp65,4 triliun di Indonesia sejak 2021 hingga Mei 2025.
  • Investasi INA difokuskan pada sejumlah sektor prioritas nasional: transportasi, logistik, dan infrastruktur; digital; energi hijau dan ekonomi biru; serta kesehatan.
  • INA melakukan investasi bersama mitra global seperti DP World, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), SK Plasma, dan Masdar dengan nilai investasi miliaran dolar AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) bersama para mitra investasinya telah melakukan investasi di Indonesia mencapai Rp65,4 triliun. Total nilai investasi tersebut merupakan akumulasi sejak INA beroperasi pada 2021 hingga Mei 2025.

“Selama empat tahun kami beroperasi itu (telah berinvestasi) sekitar Rp65,4 triliun. Sekitar 40 persenan itu memang dari kantong kita, dan 60 persen dari kantong investor kita,” kata Director of Investment INA, Johan Batubara saat media visit bersama jajaran manajemen INA ke IDN HQ, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

INA mengarahkan investasinya ke sejumlah sektor prioritas nasional, yakni transportasi, logistik, dan infrastruktur; digital; energi hijau dan ekonomi biru; serta kesehatan. Berikut rinciannya:

1. Transportasi, logistik, dan infrastruktur

Pelabuhan Belawan yang berada dikelola Pelindo Multi Terminal (Dok. IDN Times)
Pelabuhan Belawan yang berada dikelola Pelindo Multi Terminal (Dok. IDN Times)

Bersama DP World, operator pelabuhan terbesar di dunia, dan melalui kolaborasi strategis dengan Pelindo, INA memulai pengelolaan Pelabuhan Belawan New Container Terminal (BNCT), Sumatra Utara pada Januari 2024. Nilai investasinya sebesar 300 juta dolar AS.

Selain itu, INA juga memperkuat ekosistem logistik Indonesia melalui kemitraan dengan ESR dan Mitsubishi Corporation Urban Development Indonesia (MCUDI). Bersama-sama, ketiganya mengembangkan salah satu jaringan pergudangan paling modern di Indonesia pada 2023-2024, dengan nilai investasi 100 juta dolar AS.

Dalam upaya lebih lanjut untuk memperkuat infrastruktur transportasi Indonesia, INA berhasil menghadirkan mitra global, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dan APG Asset Management untuk berinvestasi mencapai 1 miliar dolar AS di Jalan Tol Trans-Sumatra, ruas Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 160 kilometer (km) pada 2023.

Investasi ini merupakan ekspansi dari platform jalan tol INA, yang sebelumnya telah mengakuisisi kepemilikan di ruas Kanci–Pejagan dan Pejagan–Pemalang dari Jalan Tol Trans-Jawa sepanjang 100 km pada 2022 senilai 400 juta dolar AS.

2. Digital

ilustrasi data center (pexels.com/Brett Sayles)
ilustrasi data center (pexels.com/Brett Sayles)

Di sektor infrastruktur digital, INA bersama DayOne, sebelumnya dikenal sebagai GDS, membentuk joint venture berinvestasi 150 juta dolar AS untuk membangun platform pusat data hyperscale berbasis artificial intelligence atau akal imitasi (AI) di Indonesia mulai 2023 lalu. Fasilitas pertama yang berlokasi di Batam mulai beroperasi secara bertahap pada akhir 2024 dan dirancang untuk memiliki kapasitas total sebesar 72,4 MW.

"Data center yang kami bangun dengan total kapasitas 72,4 MW di Batam, sudah semua komitmen, sekitar separuh jadi dan beroperasi. Mudah-mudahan awal tahun depan atau akhir tahun ini sudah beroperasi (penuh) dan menghasilkan," ujar Johan.

Sebelumnya pada 2022, INA bersama mitra investornya seperti BlackRock, Allianz Global Investors, dan Orion Capital Asia menyuntikkan fasilitas pembiayaan 300 juta dolar AS ke Traveloka. Pada 2021, INA bersama sejumlah mitra investor lain, seperti GIC, ADG, dan ADIA berperan menjadi anchor investor dalam penawaran saham perdana (IPO) Mitratel dengan berinvestasi 800 juta dolar AS.

3. Kesehatan

1000935571.jpg
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Bali International Hospital (BIH) yang dikelola anak usaha Pertamina, PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dengan fasilitas kesehatan berstandar internasional, Denpasar, Rabu, 25 Juni 2025. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Di sektor kesehatan, INA dan Swire Pacific Limited (Swire Pacific) telah menyelesaikan fase pertama investasi keduanya senilai 100 juta dolar AS di PT Pertamina Bina Medika IHC (IHC) pada Juli 2024. IHC merupakan jaringan rumah sakit BUMN terbesar di Indonesia dengan 67 rumah sakit di seluruh nusantara, dengan 37 di antaranya dikelola secara penuh dan menyediakan lebih dari 4.000 tempat tidur.

Pada tahun yang sama, melalui kolaborasi dengan SK Plasma, anak perusahaan dari SK Group Korea Selatan, INA mendukung pembangunan fasilitas fraksionasi plasma pertama di Indonesia, sebuah inisiatif yang dirancang untuk memperkuat sistem ketahanan kesehatan nasional dengan mengurangi ketergantungan pada impor produk obat berbasis plasma. Adapun nilai investasinya mencapai 150 juta dolar AS.

Pada 2022, INA bersama dengan SWF milik China, Silk Road Fund membeli obligasi Kimia Farma (KAEF), dan sebagian saham di anak usaha jaringan apotek Kimia Farma, PT Kimia Farma Apotek (KFA) pada 2022 dengan total nilai investasi sebesar 150 juta dolar AS.

4. Energi hijau dan ekonomi biru

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan pos pendapatan baru dari penjualan carbon credit. (Dok. Pertamina)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan pos pendapatan baru dari penjualan carbon credit. (Dok. Pertamina)

Di sektor energi hijau dan ekonomi biru, INA bersama Masdar berperan sebagai anchor investor dalam IPO Pertamina Geothermal Energy pada 2023 dengan nilai investasi 500 juta dolar AS.

Pada 2025, INA bersama LBM, BRV, dan LG Energy Soluton berinvestasi di sektor mineral dan hilirisasi, dengan membangun pabrik katoda Lithium Iron Phosphate (LFP) terbesar di dunia, yang berlokasi di Kendal dengan nilai investasi mencapai 350 juta dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us