Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

INA-LPEM UI Ungkap Dampak Ekonomi Sosial Tol Bakauheni-Terbanggi Besar

INA-LPEM UI Ungkap Dampak Ekonomi Sosial Tol Bakauheni-Terbanggi Besar
Indonesia Investment Authority (INA) bersama LPEM FEB UI merilis laporan dampak ekonomi sosial proyek Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Belawan New Container Terminal (IDN Times/Pitoko)
Intinya sih...
  • Dampak ekonomi kehadiran ruas tol BTB: Ruas tol BTB memberikan dampak baik bagi perekonomian lokal dan nasional, hingga penciptaan 20 ribu pekerjaan per tahun baik secara langsung maupun tidak langsung
  • Dampak terhadap sektor logistik dan efisiensi: Total penghematan sebesar Rp170 triliun dari pengurangan waktu tempuh, biaya operasional, dan biaya keselamatan hingga meningkatkan industri pariwisata di Lampung dan sekitarnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sejak dibangun pada 2015 silam, Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (BTB) yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) telah memberikan dampak baik secara sosial maupun ekonomi.

Dampak-dampak tersebut tergambar dalam laporan yang dirilis oleh Indonesia Investment Authority (INA) bersama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Untuk diketahui, pada proyek BTB, INA bermitra dengan anak usaha milik Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dan APG Asset Management (APG). Kemitraan itu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang proyek sekaligus mendukung Hutama Karya selaku pengembang awal proyek agar bisa mengimplementasikan prioritas pembangunan nasional lainnya.

Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah mengungkapkan, sebagai perusahaan yang konsesi tolnya dibeli INA, Hutama Karya menggunakan hasil dananya untuk tiga hal.

"Satu untuk bayar utang sehingga mereka lebih kuat finansialnya. Kedua untuk membangun ruas-ruas yang belum terbangun karena dananya belum cukup dan yang ketiga dulu itu Hutama Karya membangun di Sumatra itu sampai gak dipercaya oleh perbankan sampai pemerintah harus menjamin, waktu kita masuk penjaminan itu lepas," tutur Ridha di Jakarta, Senin (17/11/2025).

1. Dampak ekonomi kehadiran ruas tol BTB

INA-LPEM UI Ungkap Dampak Ekonomi Sosial Tol Bakauheni-Terbanggi Besar
Wakil Direktur Riset LPEM FEB UI, Jahen F Rezki (IDN Times/Pitoko

Selain memberikan dampak buat Hutama Karya, kehadiran ruas tol BTB juga berdampak perekonomian baik lokal maupun secara nasional. Sebagai informasi, ruas tol BTB sepanjang 141 kilometer (km) merupakan yang pertama kali beroperasi dari proyek JTTS sekaligus menjadi ruas tol terpanjang kedua di Indonesia.

Menghubungkan Pelabuhan Bakauheni, gerbang utama Sumatra dan Jawa dengan Lampung Tengah, BTB berperan penting dalam mendorong konektivitas antarwilayah dan meningkatkan efisiensi logistik di seluruh Sumatra.

Wakil Direktur Riset LPEM FEB UI, Jahen F Rezki pun menjelaskan, proyek ruas tol BTB menunjukkan Rasio Manfaat-Biaya Ekonomi atau Economic Benefit-Cost Ratio (EBCR) sebesar 2,59, setara dengan Rp2,59 nilai ekonomi yang diciptakan untuk setiap Rp1 diinvestasikan. Ini menegaskan nilai jangka panjang proyek tersebut bagi perekonomian nasional.

"Kami menemukan bahwa selama proses dari masa konstruksi sampai konsesi hingga 2067 nanti, potensi terciptanya kontribusi itu sekitar Rp400 triliun sepanjang periode. Jadi, ini adalah output yang dihasilkan dari perekonomian ketika adanya jalan tol dan ini bisa begitu karena misalnya sebelumnya ketika gak ada jalan tol akan sulit untuk distribusi barang dan sekarang dengan adanya jalan tol semakin mudah," tutur Jahen.

Selain itu, ruas tol BTB juga berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja. Laporan LPEM FEB UI dan INA menunjukkan ada penciptaan 20 ribu pekerjaan per tahun baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Kita juga menemukan bahwa setiap tahunnya ada kemungkinan 20 ribu lapangan kerjaan muncul. Jadi dengan adanya jalan tol gak hanya sektor tersebut yang dibantu, tapi juga mungkin kotanya semakin tumbuh karena semakin mudah bagi mereka untuk bisa mengistribusikan barang,"kata Jahen.

"Kita juga menemukan misalnya retail semakin tumbuh karena semakin mudah bagi para penghasil untuk menjual barangnya ke daerah yang lain," sambung dia.

2. Dampak terhadap sektor logistik dan efisiensi

INA-LPEM UI Ungkap Dampak Ekonomi Sosial Tol Bakauheni-Terbanggi Besar
Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Dok. Kementerian PUPR)

LPEM FEB UI dan INA dalam laporannya juga menemukan dampak kehadiran ruas tol BTB terhadap efisiensi di sektor logistik. Jahen menurturkan, ada total penghematan sebesar Rp170 triliun yang datang dari pengurangan waktu tempuh, biaya operasional, dan biaya keselamatan.

"Dengan adanya jalan tol BTB mampu menghemat waktu tempuh. Waktu tempuh awalnya itu sekitar 4 jam 5 jam, sekarang menjadi cuma 2 jam dan ada banyak penghematan," kata Jahen.

Pengurangan biaya operasional pun terjadi dan ini dirasakan oleh para sopir dan pemilik kendaraan pengangkut logistik. Sebelum ada tol, mereka harus lewat jalan rusak sehingga memaksa mereka merogoh kocek cukup dalam untuk biaya perbaikan.

"Dengan adanya BTB itu bisa dihemat. Jadi ada penghematan sekitar Rp127 triliun. Kita juga menemukan penghematan biaya kecelakaan dan terakhir juga semakin sedikit pungutan liar," ujar Jahen.

Jahen menambahkan, kehadiran ruas tol BTB juga meningkatkan industri pariwisata di Lampung dan sekitarnya. Dalam laporan LPEM FEB UI dan INA disebutkan, akses jalan yang lebih baik menuju Taman Nasional Way Kambas, Gunung Krakatau, dan destinasi wisata pesisir telah mendorong peningkatan kunjungan wisatawan hingga 3,9 kali lipat disertai peningkatan pendapatan usaha kecil di sektor akomodasi dan jasa.

3. Dampak sosial kehadian ruas tol BTB

INA-LPEM UI Ungkap Dampak Ekonomi Sosial Tol Bakauheni-Terbanggi Besar
(Pintu Ruas Tol Bakauheni Selatan) IDN Times/Yuliani

Di luar kontribusi ekonominya, ruas tol BTB juga membawa dampak sosial berupa peningkatan pendapatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Semakin banyak UMKM yang merasa terbantu dari adanya jalan tol. Jadi, ketika kita survei kepada para pelaku UMKM itu mereka bilang bahwa setelah adanya BTB, pendapatan mereka naik sekitar 12 persen. Kita juga menemukan bahwa 46 persen pelaku usaha bisa mengekspansi produknya ke provinsi baru," tutur Jahen.

Bukan hanya itu, ruas tol BTB juga memperluas akses masyarakat terhadap layanan publik. Laporan menunjukkan adanya penurunan waktu perjalanan sebesar 21 persen menuju layanan dan fasilitas penting.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Bertemu Prabowo, Michael Bloomberg Jajaki Kerja Sama dengan Danantara

18 Nov 2025, 18:40 WIBBusiness