Indonesia Bakal Punya Pembangkit Nuklir, Beroperasi di 2032

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang beroperasi mulai 2032. Keberadaan PLTN diyakini akan meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan nasional.
"Pengembangan tenaga nuklir direncanakan menjadi komersil pada tahun 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (15/11/2023).
1. Ditargetkan mencapai 9 gigawatt di 2060

Pemerintah menargetkan kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir mencapai 9 gigawatt (GW) di 2060, sejalan dengan target Indonesia mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) di 2060.
"Kapasitasnya akan ditingkatkan hingga 9 gigawatt pada tahun 2060," ujar Jisman.
2. Butuh kebijakan tambahan untuk realisasikan PLTN

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan Indonesia membutuhkan tambahan kebijakan untuk pengembangan dan pembangunan infrastruktur pembangkit listrik tenaga nuklir.
"Nah, kita ini harus bisa membuat beberapa kebijakan-kebijakan lagi terkait dengan mekanisme memanfaatkan energi listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir," kata Arifin dalam media briefing di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).
3. PLTN jadi upaya mencapai nol emisi karbon

Indonesia telah mempersiapkan diri untuk mengadopsi pemanfaatan PLTN, sebagai salah satu upaya untuk mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.
Untuk menuju ke situ, pemerintah mempersiapkan hal-hal terkait proses perizinan pembangunan PLTN.
"Kita harus menuju net zero. Itu sedang dalam proses sehingga juga nanti perizinan itu harus menganggap suatu body, ya memang mungkin dia mau pakai channel saluran sendiri untuk bisa dievaluasi, kemudian dikeluarkan rekomendasi ya," tambah Arifin.