Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Sudah Siap?

Pembangkit listrik nuklir di Slovenia tutup sementara akibat terdampak gempa. Ilustrasi (pexels.com/Pixabay)
Pembangkit listrik nuklir di Slovenia tutup sementara akibat terdampak gempa. Ilustrasi (pexels.com/Pixabay)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) secara komersial. Nantinya pemerintah akan membangun kerja sama internasional terkait studi pengembangan PLTN.

"Sekarang sudah terbit keputusan menteri ESDM untuk pembentukan tim terkait dengan persiapan penyusunan kelembagaan dari pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam konferensi pers, Senin (17/1/2022).

1. Harga yang menarik dari PLTN

unsplash/Boudewijn Huysmans
unsplash/Boudewijn Huysmans

Dadan memaparkan bahwa Kementerian ESDM mendapat informasi terkait kajian harga PLTN yang dinilainya menarik yakni berkisar 7 hingga 10 sen AS per kWh. Sayangnya, dari pemerintah sesuai regulasi sekarang, Dadan menilai kebijakan PLTN ini adalah memastikan penggunaan teknologi yang sudah terbukti atau sudah ada contoh komersialnya.

"Ini ada sampaian kajian ke pemerintah. Jadi dari sisi harga sudah mulai cukup menarik," ujar Dadan.

2. Belum ada kepastian dari lokasi hingga investasi

IDN Times/Sukma Shakti
IDN Times/Sukma Shakti

Sayangnya untuk PLTN ini sendiri belum ada penunjukkan lokasinya ada di mana, termasuk terkait investasi. Untuk investasi, Dadan mengatakan hal itu bervariasi, tergantung dari kelas pembangkitnya, teknologi yang digunakan, dan tergantung dari kapasitas PLTN.

"Kalau untuk PLTN dari sisi kajian atau studi memang lebih banyak leading sectornya ada di BATAN, ESDM juga terlibat khususnya dalam Litbang ESDM melakukan kajian-kajian termasuk yang ada di Bangka Belitung dan Kalimantan," katanya.

3. PLTN masuk RPJMN Kementerian ESDM

Program PLTN ini juga termasuk dalam Key Perfomance Indicator (KPI) Kementerian ESDM dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2021. Dadan mengatakan sejauh ini sudah dilakukan pendataan terhadap beberapa vendor khususnya PLTN skala kecil hingga teknologi yang digunakan.

"Teknonya dan ini sejalan dengan target yang ada di RPJM," ucap Dadan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us