Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Jadi Negara Surplus Dagang dengan AS yang Dapat Tarif Terendah

Daftar Negara yang terkena dampak kebijakan tarif Trump. Source : Pinterest
Intinya sih...
  • Indonesia memiliki tarif tambahan AS paling rendah di antara negara-negara dengan surplus perdagangan
  • Tarif Indonesia lebih rendah dari China, Bangladesh, dan India. Indonesia juga mencatat surplus dagang dengan AS sebesar 8,28 miliar dolar AS
  • Pemerintah Indonesia menawarkan berbagai bentuk kerja sama sebagai respons atas kebijakan tarif tersebut

Jakarta, IDN Times - Indonesia menjadi negara dengan tarif tambahan Amerika Serikat (AS) paling rendah di antara negara-negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga di antara negara-negara ASEAN. Surplus yang dimaksud adalah selisih positif ketika nilai ekspor suatu negara ke Amerika Serikat lebih besar daripada nilai impornya dari negara tersebut.

Berdasarkan dokumen resmi yang diterima IDN Times, tarif AS untuk Indonesia saat ini tercatat sebesar 19 persen. Sebelumnya, tarif awal untuk Indonesia berada di angka 32 persen sebelum dilakukan penyesuaian.

1. Tarif Indonesia lebih rendah dari China, Bangladesh hingga India

Tarif Trump
Daftar Tarif Trump. Indonesia paling rendah. (Grafis: Aditya Permana)

Beberapa negara lain dikenakan tarif lebih tinggi, seperti Myanmar dan Laos masing-masing 40 persen, Thailand dan Kamboja 36 persen, serta Bangladesh dan Kanada 35 persen.

Tarif untuk China, Aljazair, Afrika Selatan, Libya, Bosnia, Irak, dan Sri Lanka berada di angka 30 persen. Sementara India disebut masih dalam tahap pembahasan dengan angka tarif 27 persen.

Negara-negara lain yang dikenakan tarif 25 persen di antaranya adalah Meksiko, Brunei, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Kazakhstan, Tunisia, dan Moldova. Filipina dan Vietnam masing-masing dikenakan tarif sebesar 20 persen.

2. Indonesia catat surplus dagang dengan AS

Ilustrasi ekspor dan impor
Ilustrasi ekspor dan impor (unsplash.com/Chuttersnap)

Mengutip laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia surplus perdagangan nonmigas dengan AS sebesar 8,28 miliar dolar AS pada periode Januari-Mei 2025. Surplus itu yang membuat Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif tinggi.

Berdasarkan dokumen yang diterima IDN Times, pemerintah Indonesia menawarkan berbagai bentuk kerja sama sebagai respons atas kebijakan tarif tersebut. Salah satu upayanya adalah pembelian produk asal AS senilai 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp550,8 triliun (kurs Rp16.200 per dolar AS).

Langkah tersebut ditujukan untuk membuka peluang penghapusan hambatan tarif maupun non-tarif terhadap produk Indonesia di pasar AS.

3. Prabowo akui negosiasi dengan Trump cukup alot

Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto saat menelepon Presiden Donald Trump terkait tarif. (Tangkapan layar Instagram Prabowo)

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan proses negosiasi dengan Trump berlangsung cukup alot. Dalam perbincangan tersebut, Prabowo menyebut Trump sebagai seorang negosiator yang cukup keras.

"Saya katakan beliau ini seorang negosiator yang cukup keras juga," kata Prabowo kepada jurnalis di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Prabowo menjelaskan dalam dialog dengan Trump, masing-masing pihak berusaha saling memahami kepentingan satu sama lain. Hasil dari pembicaraan itu, menurutnya, menghasilkan kesepakatan penurunan tarif impor produk Indonesia ke AS dari sebelumnya 32 persen menjadi 19 persen.

"Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya Alhamdulillah juga berunding dengan alot, akhirnya ada kesepakatan," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us