Industri Mobil Listrik Eropa Desak Uni Eropa Pertahankan Target Emisi

- Industri mobil listrik Eropa mendesak Uni Eropa agar mempertahankan target nol emisi CO2 pada 2035.
- Surat tersebut menegaskan bahwa menunda target akan menghambat pertumbuhan pasar kendaraan listrik Eropa dan memberi keuntungan pada pesaing global.
- Implikasi ekonomi dan masa depan industri kendaraan listrik di Eropa sangat besar, dengan potensi melindungi satu juta pekerjaan dalam sektor otomotif.
Jakarta, IDN Times - Lebih dari 150 pemimpin dari industri mobil listrik Eropa mengirim surat kepada Uni Eropa pada Senin (8/9/2025), agar tetap mempertahankan target nol emisi CO2 pada 2035 untuk mobil dan van. Mereka menegaskan pentingnya target ini untuk masa depan industri mobil listrik di Eropa tanpa penundaan.
Surat tersebut menekankan bahwa menunda target akan menghambat pertumbuhan pasar kendaraan listrik Eropa dan memberi keuntungan pada pesaing global. Industri mobil listrik seperti Volvo Cars dan Polestar termasuk di antara penandatangan surat ini yang memperingatkan dampak negatif dari penundaan.
1. Dorongan industri mobil listrik agar Uni Eropa patuhi target 2035
Para pemimpin perusahaan mobil listrik terkemuka di Eropa mendesak supaya Uni Eropa tidak mengundur target nol emisi CO2 pada 2035. Dalam surat yang ditandatangani lebih dari 150 CEO, mereka mengatakan bahwa menunda target itu akan melemahkan pasar kendaraan listrik Eropa dan merusak kepercayaan investor.
"Melemahkan target sekarang berarti Eropa bisa terseret menjauh dari komitmennya. Ini tidak hanya melemahkan upaya iklim tetapi juga mengurangi daya saing Eropa," kata Michael Rohsch, CEO Polestar.
Pernyataan ini menunjukkan kekhawatiran serius terkait masa depan industri kendaraan listrik Eropa dan urgensi mempertahankan target 2035.
2. Penentangan terhadap surat dari industri otomotif lain yang minta penundaan
Surat tersebut merupakan jawaban atas surat sebelumnya pada akhir Agustus 2025 dari pimpinan produsen mobil dan pemasok otomotif Eropa yang menganggap target 2035 sudah tidak realistis dan meminta penundaan. Surat ini mendapat dukungan dari CEO Mercedes-Benz, Ola Källenius, yang mengatakan bahwa pengurangan emisi total pada 2035 tampaknya sulit dicapai.
Namun, surat dari industri mobil listrik memperingatkan bahwa memberi ruang untuk penundaan justru bisa memberi posisi menguntungkan bagi produsen mobil dari luar Eropa, terutama dari China dan AS, yang dalam beberapa tahun terakhir mulai melancarkan ekspansi besar-besaran di pasar kendaraan listrik global.
3. Implikasi ekonomi dan masa depan industri kendaraan listrik di Eropa
Menurut kajian Transport & Environment pada Juli 2025, mempertahankan target nol emisi 2035 dapat melindungi satu juta pekerjaan dalam sektor otomotif dan meningkatkan produksi mobil Eropa sampai 16,8 juta unit per tahun—setara dengan puncak pascakrisis 2008. Jika target tersebut dilemahkan, industri bisa kehilangan sekitar 1 juta pekerjaan dan nilai ekonomi sebesar 90 miliar euro (Rp1,7 kuadriliun).
"Ini adalah momen penentu bagi industri otomotif Eropa karena persaingan global untuk memimpin produksi mobil listrik, baterai, dan pengisi daya sangat besar," ujar Julia Poliscanova, Direktur Senior Transport & Environment, dilansir EVXL.