Ini Hasil Konkret yang Siap Dibawa Forum B20 untuk Dunia Kerja

Jakarta, IDN Times - Masa depan dunia kerja dan pendidikan menjadi satu fokus yang bakal dibahas dalam Forum B20 Indonesia 2022. Forum B20 sendiri merupakan bagian dari G20 Presidensi Indonesia 2022 yang digelar jelang akhir tahun ini.
Direktur Utama PT Astra Otoparts Tbk, Hamdani Dzulkarnaen Salim sekaligus Chair of Future of Work & Education Task Force B20 Indonesia 2022 memastikan, pihaknya tidak ingin B20 menjadi forum yang tidak menghasilkan keputusan konkret yang berdampak langsung ke masyarakat.
Salah satu hasil konkrit yang ingin coba dihasilkan dalam Forum B20 nanti adalah perihal transfer tenaga kerja antar negara.
"Sebagai contoh misalnya, kami sudah mulai merintis, berpikir ke arah misalnya yang tadi dunia usaha, dunia pendidikan kami sudah melihat bahwa ada beberapa masukan misalnya tentang kebutuhan tenaga kerja dengan skill tertentu di suatu negara itu kelebihan, tetapi di sini kekurangan dan sebaliknya bisa menjadi satu hal yang dibutuhkan," tutur Hamdani, dalam Program Ngobrol Seru IDN Times, Kamis (10/2/2022).
1. Transfer kemampuan tenaga kerja

Namun, alih-alih mengusulkan transfer tenaga kerja, Hamdani melihat hal paling konkret untuk dilakukan adalah transfer kemampuan yang tidak atau belum banyak dimiliki oleh tenaga kerja di satu negara tertentu.
Hal itu diyakini Hamdani bisa mengurangi konflik atau isu terkait tenaga kerja asing yang memang cukup sensitif di beberapa negara, seperti Indonesia salah satunya.
"Makanya kami menggodok itu semua dan bukan tenaga kerjanya yang kita transfer, tapi skill-nya yang kita ambil, Jadi kita bisa berkolaborasi dengan negara tertentu atau anggota G20 di mana mempunya skill yang kita butuhkan di Indonesia, kita cari lembaga pendidikan di Indonesia yang bisa merealisasikan pendidikan untuk skill-skill itu dan kami akan mengkolaborasikan itu menjadi suatu kerja sama," papar Hamdani.
2. B20 tidak akan jadi ajang diskusi semata
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang sekaligus menjadi Chair of B20 Indonesia 2022, Shinta Widjaja Kamdani berjanji forum B20 akan memberikan hasil konkret bagi dunia di tengah pandemik COVID-19. Forum B20 menurutnya, tidak sekadar menyajikan diskusi semata.
"Kami tegaskan di sini kami tidak hanya bicara, tapi memberikan hasil yang konkret dan actionable," kata Shinta dalam acara B20 Indonesia Inception Meeting 2022, Kamis (27/1/2022).
Pernyataan Shinta tersebut dikarenakan B20 merupakan forum bisnis yang menyumbang hampir 80 persen dari PDB dunia. B20 berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam memberantas krisis yang disebabkan oleh pandemik, meningkatkan kolaborasi, dan menstimulasi arus investasi global.
"Dua tahun terakhir merupakan masa yang tidak mudah. Meski ada kemajuan seperti pengembanagn dan peluncuran vaksin secar masif, perjuangan belum berakhir karena pemulihan global masih belum merata," ucapnya.
3. Tiga masalah utama yang dihadapi dunia di tengah pandemik

Shinta mengungkapkan ada tiga masalah utama yang dihadapi dunia di tengah pandemik. Pertama, dunia saat ini mengalami penurunan PDB sebesar 7 persen dan lebih dari 11,5 juta terjerumus dalam kemiskinan sejak 2020.
"Kita perlu memulihkan kembali kesehatan ekonomi dań memperbaiki arsitektur kesehatan global dengan memfasilitasi kerja sama lintas batas yang efektif," ujar Shinta.
Masalah lain adalah COVID-19 yang telah mempercepat digitalisasi usaha dan kehidupan sehari-hari. Ia miri dengan data yang menyebutkan pada tahun lalu secara global masyarakat telah menghabiskan lebih dari 100 miliar jam di berbagai aplikasi belanja daring atau dua kali lipat dari 3 tahun lalu.
"Namun, UMKM yang menggerakkan dunia masih mengalami tantangan untuk transformasi digital," ucapnya.