Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inisiatif Daur Ulang PT Vale Indonesia Demi Bumi yang Lebih Hijau

ilustrasi pabrik (unsplash.com/Marcin Jozwiak)
ilustrasi pabrik (unsplash.com/Marcin Jozwiak)
Intinya sih...
  • Penguatan budaya daur ulang sebagai langkah penting mencapai Net Zero Emissions (NZE) dalam menghadapi krisis iklim global.
  • PT Vale Indonesia mengelola limbah industri dengan sistem yang ketat dan bertanggung jawab, serta mendorong masyarakat sekitar untuk memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga.
  • Pemanfaatan kembali air bekas dari proses industri untuk berbagai keperluan non-produksi sebagai langkah adaptif dalam menghadapi potensi kelangkaan air bersih di masa depan.

Dalam menghadapi krisis iklim global, pendekatan berkelanjutan tak lagi jadi pilihan, melainkan keharusan. Salah satu langkah penting dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) adalah dengan memperkuat budaya daur ulang atau recycle. Di tengah tantangan industri pertambangan, PT Vale Indonesia menunjukkan bahwa praktik daur ulang bisa diterapkan secara serius dan terstruktur.

Dengan semangat Menambang Kebaikan, PT Vale Indonesia berkomitmen menjadikan daur ulang sebagai bagian dari budaya kerja, sekaligus edukasi masyarakat sekitar. Tak hanya soal pengelolaan limbah, daur ulang juga menjadi bagian dari strategi efisiensi sumber daya dan kontribusi nyata terhadap lingkungan. Berikut beberapa aksi nyata PT Vale dalam mengembangkan program daur ulang:

1. Pemanfaatan kembali limbah non-B3 untuk operasional

ilustrasi ajakan ramah lingkungan (unsplash.com/Frames For Your Heart)
ilustrasi ajakan ramah lingkungan (unsplash.com/Frames For Your Heart)

PT Vale Indonesia mengelola limbah industri dengan sistem yang ketat dan bertanggung jawab. Salah satu praktik utamanya adalah pemanfaatan kembali limbah non-B3 (non-Bahan Berbahaya dan Beracun) seperti sisa material konstruksi, potongan logam, dan kemasan bekas.

Alih-alih dibuang, material ini dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan operasional, seperti pembangunan jalan tambang, penguatan struktur penahan tanah, atau dijadikan bahan baku konstruksi sekunder. Praktik ini tidak hanya menekan volume limbah, tetapi juga menghemat biaya dan sumber daya baru.

2. Program daur ulang sampah rumah tangga di komunitas

ilustrasi tempat sampah (unsplash.com/Jilbert Ebrahimi)
ilustrasi tempat sampah (unsplash.com/Jilbert Ebrahimi)

PT Vale tidak hanya fokus pada limbah industri, tetapi juga mendorong masyarakat sekitar area operasionalnya untuk memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga. Melalui program bank sampah dan edukasi lingkungan, warga diajak mengenali jenis sampah, cara pemilahan, dan potensi ekonomi dari barang bekas. Hasilnya, banyak komunitas lokal kini bisa mengolah sampah plastik menjadi barang kerajinan, pupuk dari limbah organik, hingga penghasilan tambahan dari sampah daur ulang. Ini sejalan dengan visi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pendekatan keberlanjutan.

3. Pemanfaatan air bekas untuk keperluan non-produksi

ilustrasi air sungai (unsplash.com/Anthony)
ilustrasi air sungai (unsplash.com/Anthony)

Air bekas dari proses industri yang sudah melalui tahapan pengolahan kini juga dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan non-produksi, seperti penyiraman jalan tambang untuk mengurangi debu, hingga pemeliharaan tanaman di sekitar lokasi operasional. Penggunaan air hasil daur ulang ini membantu menekan konsumsi air bersih dan menjadi langkah adaptif dalam menghadapi potensi kelangkaan air bersih di masa depan. Lewat manajemen air yang bertanggung jawab, PT Vale menunjukkan bahwa efisiensi sumber daya bisa sejalan dengan produktivitas. Komitmen PT Vale Indonesia terhadap praktik daur ulang adalah bentuk nyata bahwa pertambangan modern harus berjalan selaras dengan prinsip ramah lingkungan. Tidak cukup hanya memproduksi secara bersih, namun, juga harus mengelola limbah dengan cerdas.

Menjadikan recycle sebagai budaya dan aksi, PT Vale Indonesia membuktikan bahwa keberlanjutan bisa dimulai dari hal-hal kecil dan berdampak besar. Karena menjaga bumi bukan tugas segelintir orang, tetapi tanggung jawab bersama untuk #menambangkebaikan dan #startswithme.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us