Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investor Yakin The Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Menguat Tipis

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Investor yakin The Fed akan pangkas suku bunga
  • Independensi The Fed jadi sorotan investor
  • Proyeksi pergerakan rupiah pada Jumat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (11/9/2025). Rupiah berakhir di posisi Rp16.461 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sepanjang hari bergerak di kisaran Rp16.449,50 hingga Rp16.479,50. Pada penutupan sore, rupiah menguat 8 poin atau 0,05 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.469 per dolar AS.

1. Investor makin yakin The Fed bakal pangkas bunga

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai, penguatan rupiah sejalan dengan pasar yang meyakini bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) hampir pasti memangkas suku bunga bulan ini.

Sentimen itu dipicu oleh data harga produsen (Producer Price Index/PPI) yang lebih lemah dari perkiraan, serta revisi besar pada angka ketenagakerjaan yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja.

"Para pedagang kini melihat pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hampir pasti terjadi saat The Fed bertemu minggu depan, dengan beberapa taruhan pada langkah yang lebih besar," paparnya.

Perhatian kini tertuju pada rilis data inflasi konsumen AS (Consumer Price Index/CPI) untuk Agustus, dengan proyeksi kenaikan bulanan 0,3 persen dan tahunan 2,9 persen.

2. Independensi The Fed jadi sorotan investor

Ibrahim juga menyinggung isu politik di AS yang menambah ketidakpastian. Seorang hakim federal untuk sementara waktu memblokir langkah Presiden Donald Trump yang berusaha memecat Gubernur The Fed, Lisa Cook.

"Langkah yang mengkhawatirkan investor tentang potensi campur tangan politik dalam kebijakan moneter," sebutnya.

Meski pemecatan tersebut ditunda, Gedung Putih mengajukan banding atas keputusan itu. Situasi tersebut memperpanjang ketidakpastian karena investor menilai campur tangan politik bisa memengaruhi arah kebijakan moneter The Fed.

3. Proyeksi pergerakan rupiah pada Jumat

Ibrahim memperkirakan, rupiah pada Jumat (12/9/2025) akan bergerak fluktuatif namun berpeluang menguat, dengan potensi berada di kisaran Rp16.430 hingga Rp16.470 per dolar AS.

Sementara itu, data Bloomberg menunjukkan mata uang Garuda dalam 52 minggu atau setahun terakhir bergerak di rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in Business

See More

Microsoft Ubah Aturan Kerja, Karyawan Harus ke Kantor 3 Hari Seminggu

11 Sep 2025, 17:07 WIBBusiness