Kadin: Efek Subsidi Gaji di Bawah Rp5 Juta Gak Bakal Langsung Terasa

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana membagikan BLT kepada 13,8 juta pekerja berpenghasilan di bawah Rp5 juta dengan besaran Rp600 ribu per bulan selama empat bulan. Program dengan anggaran total mencapai Rp31,2 triliun itu digagas pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan dengan adanya pemberian subsidi gaji itu, tidak berarti daya beli akan langsung naik dalam waktu cepat. Sebab, tingkat pengangguran sangat tinggi sejak terjadi pandemik COVID-19.
"Dan penyaluran subsidi gaji juga butuh waktu. Kalau berkaca dengan pengalaman pencairan stimulus-stimulus lain yang relatif lambat, paling cepat pencairan baru akan dilakukan setelah satu bulan (tengah September atau akhir September)," kata Shinta kepada IDN Times, Senin (10/8/2020).
1. Efek subsidi tidak bisa terlihat di kuartal tiga

Menurut dia jika BLT tersebut cair di bulan September, waktunya begitu berdekatan untuk mendorong kinerja di kuartal ketiga yang sudah hampir selesai, sehingga efek kebijakan subsidi gaji tidak akan memberikan pengaruh yang cukup besar pada peningkatan konsumsi secara agregat di kuartal ketiga.
"Kemungkinan efek subsidi gaji baru akan terlihat di kuartal keempat" ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tersebut.
2. Konsumsi masyarakat biasanya meningkat di waktu tertentu

Shinta mengatakan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat Indonesia biasanya memerlukan waktu-waktu tertentu seperti Ramadan, Lebaran, akhir tahun, dan libur panjang.
"Untuk meningkatkan konsumsi. Memang dalam waktu dekat akan ada libur yang cukup panjang di akhir minggu, tapi karena kondisi Covid dan tempat hiburan juga dibatasi operasinya, kemungkinan peningkatan konsumsi juga tidak akan meningkat sedrastis itu," ujarnya.
3. Pemerintah juga diminta untuk meningkatkan kelancaran pendistribusian stimulus kepada pelaku usaha
Untuk itu pihaknya meminta pemerintah untuk meningkatkan kelancaran pendistribusian stimulus kepada pelaku usaha dan masyarakat yang membutuhkan.
"Setidaknya dari stimulus-stimulus yang sudah diundangkan agar ekonomi nasional terus bergerak. Selain itu juga, pengendalian COVID-19 juga harus lebih baik agar confidence masyarakat untuk meningkatkan konsumsi jg lebih baik dan kegiatan ekonomi juga akan lebih positif dan tidak lagi wait and see," ucapnya.