Kemenhub Pastikan Tidak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines

- Tidak ditemukan bom dalam pesawat Saudia Airlines
- Apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan Saudia Airlines
Jakarta, IDN Times – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubud) memastikan keselamatan dan keamanan 442 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 12 Debarkasi Jakarta – Bekasi dari ancaman bom.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, dalam laporannya menjelaskan, setelah pesawat Saudia Airlines mendarat di Bandar Udara Kualanamu, dilakukan penanganan (emergency treatment).
“Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi)” ujar Asri dalam pernyataan resminya, Rabu (18/6/2025).
1. Tidak ditemukan bom dalam pesawat Saudia Airlines

Asri menambahkan, pemeriksaan dilakukan secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU, dan Petugas Keamanan bandar udara (aviation security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.
"Pemeriksaan selesai pada pukul 18.47 WIB dan tidak ditemukan bom atau indikasi bahan peledak lainnya. Seluruh penumpang dan kru telah diinapkan di penginapan terdekat. Direncanakan pesawat akan diterbangkan kembali 18 Juni 2025 (hari ini) ke Bandar Udara Soekarno-Hatta," kata Asri.
Selain itu, Asri memastikan, operasional penerbangan dari dan ke Bandara Kualanamu tidak terganggu akibat insiden tersebut.
"Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya," ucap Asri.
2. Apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan Saudia Airlines

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan ancaman bom tersebut
“Kami memberikan apresiasi kepada segenap pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, pemerintah daerah setempat dan pihak terkait lainnya yang melakukan langkah cepat sehingga kondisi menjadi aman terkendali dan kondusif," kata Lukman.
"Langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan," sambung dia.
3. Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu

Diberitakan, pilot pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah–Jakarta memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom melalui surat elektronik (email).
Keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.
Ancaman bom tersebut dilaporkan oleh PT Angkasa Pura Indonesia ke Ditjen Hubud Kemenhub. Ancaman tersebut diterima Angkasa Pura Indonesia lewat email yang diterima pada Selasa (17/6/2025) pada pukul 07.30 WIB.
"Email tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta)," kata Lukman pada Selasa sore.
Pesawat tersebut membawa 442 jemaah Haji Kloter 12 JKS dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang.