Saudia Airlines Diancam Bom, Menko Budi Pastikan Evakuasi Berjalan Aman

- Ancaman bom ke pesawat Saudia Airlines terungkap lewat email, dikirim 3 jam sebelum pendaratan di Bandara Kualanamu.
- Tim penjinak bahan peledak sudah siaga di Bandara Kualanamu, dan pilot meminta penerbangan dialihkan ke bandara tersebut.
- Kopasgat TNI AU belum temukan benda mencurigakan di pesawat, proses evakuasi masih berlangsung tanpa adanya temuan barang mencurigakan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan sudah menerima laporan soal adanya ancaman bom yang diterima oleh pilot pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA5276. Budi memastikan proses evakuasi penumpang pesawat Saudi Airlines di Bandara Internasional Kualanamu, Medan berlangsung aman dan tanpa ada korban jiwa.
"Proses evakuasi di Bandara Kualanamu, Medan, berlangsung aman dan tertib tanpa ada korban jiwa," ujar Budi di dalam keterangan tertulis pada Selasa (17/6/2025).
Berdasarkan keterangan pesawat itu membawa 442 penumpang dari Jeddah dan semula dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tetapi, dialihkan mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Proses evakuasi penumpang sudah terjadi pada pukul 11.30 WIB.
Purnawirawan jenderal Polri itu sudah memerintahkan kepada personel TNI, Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk melakukan prosedur standar darurat. Pemerintah, kata Budi, sedang mendalami asal mula dan kebenaran ancaman tersebut.
"Menko Polkam telah meneruskan kepada jajaran TNI, Polri, dan BNPT untuk melakukan pendalaman lanjutan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Arab Saudi (OEJN)," katanya.
1. Ancaman bom ke pesawat Saudia Airlines terungkap lewat email

Sementara, menurut keterangan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa ancaman terhadap pesawat Saudia Airlines terungkap lewat surat elektronik pada hari ini. Ancaman itu kali pertama dilaporkan oleh PT Angkasa Pura kepada Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub pada pagi tadi.
"Email tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal (OTK) yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276," ujar Lukman di dalam keterangan tertulis pada hari ini.
Ia menambahkan surat elektronik itu dikirim sekitar pukul 07.30 WIB, tiga jam sebelum pesawat Saudia Airlines mengalihkan pendaratannya ke Bandara Kualanamu.
Setelah mendapat kabar tersebut, pihak Bandara Soekarno-Hatta segera mengaktifkan Ruang Emergency Operation Center (EOC) atau pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandara, lalu menghubungi anggota Komite Keamanan Bandara Soekarno Hatta untuk berkumpul di ruang EOC. Pihak bandara merundingkan langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat pesawat Saudia Airlines. Hal yang sama juga terjadi di Bandara Kualanamu.
2. Tim penjinak bahan peledak sudah siaga di Bandara Kualanamu

Kantor Otoritas Bandara Wilayah II dan mengaktifkan EOC, lalu menghubungi anggota Komite Keamanan Bandara Kualanamu untuk berkumpul di ruang EOC dan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara. Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari aparat kepolisian telah dihubungi dan telah siap siaga di Bandar Udara Kualanamu untuk penanganan langkah-langkah keamanan sesuai ketentuan.
Sementara penyelenggara lalu lintas penerbangan, AirNav Indonesia, melaporkan bahwa Pilot in Command (PIC) menginformasikan pada petugas Air Traffic Controller (ATC) untuk mengalihkan penerbangan pada pukul 10.17 WIB. Pesawat Saudia Airlines yang semula menuju Bandara Soekarno-Hatta berpindah ke Bandara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal.
3. Kopasgat TNI AU belum temukan benda mencurigakan di pesawat

Di sisi lain, Pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara (AU) ikut diterjunkan untuk mengevakuasi penumpang Saudia Airlines yang mendarat di Bandara Kualanamu lantaran teror bom.
"Masih dalam proses evakuasi barang di lapangan. Sementara ini kondisi masih aman," kata Kepala Penerangan Kopasgat, Kolonel Pas Sumarsono saat dikonfirmasi hari ini.
Namun hingga saat ini, Sumarsono masih belum bisa memastikan adanya temuan barang mencurigakan di dalam pesawat lantaran proses pemeriksaan hingga kini masih berlanjut. Pada saat yang sama, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan hingga saat ini belum ada benda mencurigakan diduga bom yang ditemukan di dalam pesawat ataupun bandara.
"Terkait apakah ada barang-barang dicurigai ,sampai saat ini aparat bandara Kualanamu masih melaksanakan pengecekan," kata Nyoman hari ini.