Kemenkeu Bayar Subsidi BBM dan LPG Rp42,9 Triliun di Semester I 2024

- Kementerian Keuangan merealisasikan pembayaran subsidi energi untuk BBM dan LPG 3 kg sebesar Rp42,9 triliun hingga semester I 2024.
- Realisasi belanja subsidi BBM mencapai 7,16 juta kiloliter, turun 0,05% dari tahun sebelumnya, sementara subsidi LPG 3 kg naik 1,4%.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah merealisasikan pembayaran subsidi energi untuk bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) sebesar Rp42,9 triliun hingga semester I 2024.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, subsidi energi ini, di antaranya untuk BBM sebanyak 7,16 juta kiloliter (kl) atau senilai Rp8,7 triliun. Kemudian subsidi LPG 3 kg sebanyak 3,4 juta kl atau sebesar Rp34,2 triliun.
"Subsidi BBM yang sudah kita bayarkan Rp8,7 triliun dan LPG 3 Kg sebesar Rp34,2 triliun, ini juga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI, Senin (8/7/2024).
1. Belanja subsidi BBM turun

Dalam paparannya, realisasi belanja subsidi BBM sampai dengan semester I 2024 sebanyak 7,16 juta kiloliter. Realisasi ini turun 0,05 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 7.167,7 ribu kiloliter.
"Sedikit sekali mengalami penurunan," ujar Sri Mulyani.
2. Belanja subsidi LPG 3 kg dan listrik naik

Sementara itu, belanja subsidi energi lainnya naik, seperti subsidi LPG 3 kg yang naik 1,4 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3.318,2 juta kg menjadi 3.365,8 juta kg. Demikian juga untuk subsidi listrik dari 39,2 juta pelanggan menjadi 40,6 juta pelanggan atau naik 3,4 persen.
"Subsidi dan kompensasi energi dipengaruhi oleh fluktuasi ICP (Indonesian Crude Price), depresiasi nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume LPG dan listrik bersubsidi " tutur Sri Mulyani.
3. Nilai realisasi subsidi dan kompensasi capai Rp155,7 Triliun

Di sisi lain, untuk penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR naik 34,4 persen dari Rp105,2 triliun menjadi Rp141,3 triliun. Begitu juga jumlah debitur KUR naik 25,1 persen dari 1,9 juta orang menjadi 2,4 juta orang.
Adapun realisasi subsidi dan kompensasi hingga semester I 2024 menjadi sebesar Rp155,7 triliun atau turun sebesar 3,8 persen dari realisasi yang sama pada tahun lalu sebesar Rp164,9 triliun.