Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenkeu Pede Ekonomi RI Tumbuh 5,7 Persen di Kuartal III-2022

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) percaya diri bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal III-2022 akan tumbuh sekitar 5,7 persen. Padahal ekonomi dunia saat ini sedang bergejolak.

"Kuartal III ini kita melihat peluang sebenarnya masih lebih kuat lagi daripada kuartal II. Angka kami terakhir adalah 5,7 persen," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam Seminar Strategi Capai Ekonomi Kuat dan Berkelanjutan di Tengah Risiko, Jumat (28/10/2022).

1. Tren pemulihan ekonomi Indonesia sangat kuat

IDN Times/Arief Rahmat

Febrio menjelaskan, melihat pengalaman 2020 hingga 2022, ekonomi Indonesia pulih dengan sangat kuat. Untuk itu, pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal III akan lebih baik daripada kuartal II yang tumbuh 5,4 persen.

"Nah ini nanti kita lihat semoga ini tercermin nanti di angka (pertumbuhan ekonomi) yang akan diumumkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) tanggal 5 nanti," tuturnya.

2. Konsumsi masyarakat masih terbilang kuat

ilustrasi belanja (IDN Times/Arief Rahmat)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimis bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 akan tumbuh di atas 5,5 persen. Hal itu dipengaruhi sejumlah indikator yang masih sehat.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memaparkan, Index Google Mobility Indonesia juga terpantau di atas level pandemik meskipun sedikit melambat di bulan Oktober.

Indeks penjualan ritel juga masih cukup kuat di 5,5 persen pada September 2022, turut menopang pemulihan ekonomi. Kemudian belanja masyarakat dilihat dari Mandiri Spending Index masih terus terjaga.

"Dalam jangka pendek, pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama kuartal ketiga hingga bulan September ini diperkirakan masih akan sangat kuat, karena kalau kita lihat dari berbagai indikator seperti mobilitas, kemudian indeks penjualan ritel, dan spending index yang diukur oleh Mandiri semuanya masih dalam situasi yang positif dan ekspansif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (21/10/2022).

3. Kegiatan industri masih bergeliat

Ilustrasi pabrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Indeks PMI Manufaktur atau Purchasing Managers' Index Indonesia terus mengalami penguatan dan masih dalam level ekspansif selama 13 bulan berturut-turut.

"Menggambarkan bahwa pemulihan ekonomi semenjak terjadinya pandemik sudah berjalan relatively bisa terjaga momentumnya," tutur Sri Mulyani.

Pertumbuhan konsumsi listrik juga masih tinggi pada kegiatan industri dan bisnis. Bahkan untuk bisnis tumbuhnya lebih tinggi, yaitu di 17,3 dibandingkan industri yang tumbuh di 8,1.

"Ini semuanya menggambarkan bahwa kuartal ketiga ini GDP kita mungkin masih sangat kuat meskipun kemarin kita melakukan kenaikan harga BBM, namun pengaruhnya terhadap growth mungkin masih relatively terjaga," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us