Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Komoditas Laut Ini Jadi Prioritas Hilirisasi, Sudah Tahu?

ilustrasi nelayan di pantai (Freepik/ alexeyzhilkin)

Hilirisasi industri ialah salah satu agenda besar Pemerintah Indonesia untuk keberlanjutan transformasi ekonomi. Jika sebelumnya Indonesia lebih banyak mengekspor sumber daya alam (SDA) dalam keadaan mentah ke luar negeri, kini akan fokus mengolahnya jadi produk yang memiliki nilai tambah berkali-kali lipat dari asalnya.

Langkah ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kalau berjalan lancar, transformasi ekonomi Indonesia ke high income country di tahun 2045 pun dapat terwujud. 

Menurut Peta Jalan Hilirisasi Strategis untuk tahun 2023-203transformasi ekonomi5 yang disusun oleh #KementerianInvestasi/BKPM, ada 8 sektor dan 21 komoditas utama yang akan digenjot untuk proses hilirisasi. Gak cuma sumber daya tambang seperti nikel dan bauksit saja, komoditas perikanan dan kelautan juga akan dihilirisasi, loh. 

Lalu, apa saja SDA perikanan dan kelautan yang jadi sasaran hilirisasi oleh pemerintah? Simak lengkapnya berikut ini!

1. Rumput laut

ilustrasi nori yang berbahan baku rumput laut (Unsplash/ Markus Winkler)

Gak banyak yang tahu kalau Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rumput laut terbesar di dunia. Disitat dari CNBC, total produksi nasionalnya cukup membanggakan yakni sebanyak 9,12 juta ton di tahun 2021.

Pada tahun 2018 produksi rumput laut Indonesia bahkan mencapai 20,32 juta ton. Akan tetapi, mayoritas masih diekspor secara mentah ke luar negeri.

Dengan adanya hilirisasi, rumput laut bisa dimanfaatkan jadi berbagai hal. Dari mulai produk agar-agar, bahan tambahan industri pangan atau non pangan seperti kosmetik dan cat. Biofuel berbasis rumput laut juga bisa menjadi salah satu produk hilirisasi. 

2. Garam

ilustrasi produksi garam rakyat (Pexels/ Quang Nguyen Vinh)

Selain dikonsumsi dan jadi bahan baku industri pangan, garam ternyata digunakan di berbagai sektor usaha, dari mulai industri farmasi, kosmetik, kimia, tekstil hingga pertambangan.

Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia tentu punya potensi garam yang tinggi. Namun sayangnya, hingga kini mayoritas kebutuhan garam di tanah air masih dipenuhi dari impor. Di tahun 2022 saja, menurut BPS, impor garam Indonesia mencapai 2,75 juta ton. 

Nah, untuk menyiasati gap antara produksi dan kebutuhan nasional tersebut, pemerintah berkomitmen untuk melakukan pembenahan industri garam dari hulu hingga hilir, serta untuk industri turunannya.

3. Ikan

ilustrasi ikan tuna (Pexels/ Kindel Media)

Indonesia disebut-sebut sebagai negara penghasil ikan terbesar ketiga di dunia. Dilansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), potensi perikanan negara ini mencapai 12 juta ton per tahun. Berbagai jenis ikan jadi komoditas ekspor dari mulai tuna, tongkol, cakalang, dan kakap.

Agar gak cuma ekspor ikan mentah, hilirisasi perikanan jadi hal yang penting dilakukan. Salah satu cara yang sudah dilakukan pemerintah ialah pembangunan Sentra IKM Pengolahan Ikan, contohnya yang dibangun oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai.

Di Sinjai, ikan diolah jadi beraneka produk turunan seperti abon, siomay, kerupuk amplang sampai pakan ternak. Produksi per bulannya mencapai 5,5 ton ikan dengan nilai lebih dari Rp 100 juta. Ini baru contoh sukses di satu daerah. Bayangkan kalau hilirisasi ikan dikerjakan di seluruh Indonesia.

4. Udang

ilustrasi udang (Unsplash/ Etienne Girardet)

Tahukah kamu kalau komoditas laut yang paling banyak diekspor oleh Indonesia ialah udang? Antara bulan Januari-April 2023 saja, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor udang bernilai Rp 8,47 triliun atau USD 567 juta.

Jadi andalan ekspor Indonesia, gak heran kalau udang menjadi salah satu komoditas yang masuk pada Peta Jalan Hilirisasi Strategis 2023-2035. Terlebih udang bisa dikembangkan jadi beraneka produk olahan seperti nugget, udang tepung, udang siap saji dan lain sebagainya.

Untuk mematangkan proses hilirisasi SDA ini, KKP punya Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) untuk memastikan stabilitas harga dan mutu pasokan udang. Pemerintah juga menggelar beragam program bimbingan teknis pengembangan olahan udang di berbagai daerah.

5. Rajungan dan kepiting

ilustrasi rajungan (Pixabay/ Gretta Blankenship)

Selain udang, krustasea lain yang diekspor Indonesia ialah kepiting dan rajungan (blue crab). Komoditas ini diserap oleh beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Cina, Korea Selatan dan Kanada.

Agar nilai ekonominya bertambah, hilirisasi industri juga menyasar komoditas rajungan dan kepiting. Uniknya, semua bagiannya dapat dimanfaatkan loh!

Daging rajungan dan kepiting bisa diolah menjadi makanan kaleng atau produk snack. Sedangkan cangkangnya yang mengandung zat kitin bisa diproses menjadi kitosan. Kitosan merupakan bahan baku  industri farmasi, kosmetik, pertanian, dan lain-lain. Jadi, gak ada yang jadi limbah!

Kini kamu sudah tahu lima komoditas laut yang bakal dihilirisasi. Sebagai masyarakat kita pun bisa turut serta mendukung hilirisasi. Caranya bisa sebagai produsen ataupun jadi konsumen produk olahan komoditas-komoditas laut yang disebutkan di atas. Nah, siapkah kamu berkontribusi untuk #hilirisasiuntuknegeri?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us