Kosovo Larang Warga Serbia Gunakan Mata Uang Dinar

Jakarta, IDN Times - Bank Sentral Kosovo mengumumkan laragan penggunaan mata uang selain euro pada Kamis (18/1/2024). Langkah ini menimbulkan kontroversi karena mayoritas warga Serbia di Kosovo bagian utara menggunakan mata uang dinar Serbia untuk bertransaksi.
Belakangan ini, relasi Serbia-Kosovo kian memanas setelah Amerika Serikat memberikan lampu hijau pembelian senjata kepada Pristina. Belgrade menolak langkah tersebut dan mengklaim akan berdampak pada perdamaian dan stabilitas di Balkan Barat.
1. Kosovo klaim langkah ini berfungsi mengurangi peredaran uang palsu
Bank Sentral Kosovo mengatakan bahwa keputusan ini didasarkan pada persetujuan dari jajaran pengurus pada 27 Desember 2023. Pihaknya menekankan bahwa kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Februari 2024 dan mengklaim berguna melawan peredaran uang palsu.
"Satu-satunya mata uang yang diperbolehkan digunakan dalam transaksi tunai dan seluruh sistem pembayaran di Republik Kosovo adalah euro," terangnya, dikutip Balkan Insight.
"Mata uang non-euro dapat digunakan, tapi hanya untuk penyimpanan dalam bentuk fisik atau di rekening bank, atau digunakan untuk pembayaran internasional, dan aktivitas pertukaran mata uang asing," sambungnya.
Pihaknya menambahkan bahwa penukaran mata uang asing hanya dapat dilakukan di Republik Kosovo melalui institusi yang sudah mengantongi izin resmi dari Bank Sentral Kosovo.
2. Vucic akan lakukan apapun agar dinar tetap berlaku di Kosovo

Menanggapi keputusan Pristina, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menegaskan bahwa negaranya akan melakukan apapun untuk melawan larangan penggunaan dinar Serbia di Kosovo, terutama di bagian utara.
"Serbia tidak memiliki bom atom, sehingga kami tidak dapat melawan seluruh dunia. Saya tidak akan berlagak tidak bertanggung jawab dan harus berkata atas apapun yang berusaha merusak negara kami. Saya sangat serius dan bertanggung dalam ini," ungkap Vucic, dikutip N1.
"Kita akan meminta pergi ke Kosovo dan Metohija untuk bertemu rakyat kami. Kita akan berjuang untuk hak transaksi menggunakan dinar dan menyelamatkan rakyat kami, tetapi seseorang harus bertanggung jawab dan membuat keputusan yang baik," tambahnya.
3. Partai Serb List sebut ini bentuk pengusiran warga Serbia di Kosovo
Partai Serb List mengatakan, keputusan Bank Sentral Kosovo adalah bentuk pengusiran terhadap warga etnis Serbia di Kosovo.
"Larangan penggunaan mata uang dinar Serbia adalah sebuah bentuk pengusiran terhadap etnis Serbia di Kosovo tanpa menggunakan senjata," ujarnya, dikutip Euronews.
"Setelah semua bentuk kekerasan institusional dari diktator Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti terhadap rakyat Serbia dan gagal mengusir seluruh etnis Serbia di Kosovo. Ia sekarang memutuskan menyetop dinar Serbia di Kosovo, serta langsung mengancam keberadaan rakyat Serbia," tambahnya.
Partai etnis Serbia itu menyebut bahwa selama ini empat wilayah di utara Kosovo menggunakan mata uang dinar Serbia. Mereka mengklaim bahwa keputusan ini berbahaya bagi warga Serbia dan bentuk ethnic cleansing bagi warga non-Albania di Kosovo.