Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kosovo Beli Senjata dari AS untuk Saingi Militer Serbia

Pasukan Keamanan Kosovo. (twitter.com/EjupMaqedonci)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kosovo resmi mendapatkan senjata misil antitank Javelin dari Amerika Serikat (AS) pada Rabu (17/1/2024). Senjata tersebut diklaim sebagai pertahanan diri dalam menanggapi sejumlah aksi terorisme di Kosovo bagian utara dan intimidasi dari Serbia. 

Pekan lalu, Washington menyetujui permintaan pembelian misil anti-tank Javelin dari pemerintah Kosovo. Keputusan itu mendapatkan penolakan dari Serbia yang menganggap persetujuan tersebut sebagai ancaman terhadap perdamaian di kawasan Balkan Barat. 

1. Kosovo berusaha membangun personel militer

Pasukan Keamanan Kosovo. (twitter.com/EjupMaqedonci)

Menteri Pertahanan Kosovo Ejup Maqedonci menyambut baik kedatangan misil anti-tank Javelin di negaranya. Pihaknya menyebut bahwa ini adalah langkah untuk memodernisasi dan mentransformasi aparat keamanan menjadi personel militer. 

Dilansir Bloomberg, ia menambahkan, pembelian 246 senjata Javelin ini menghabiskan anggaran sebesar 75 juta dolar AS (Rp1,8 triliun). Selain itu, dalam perjanjian dengan AS kali ini, juga termasuk pelatihan militer bagi Pasukan Keamanan Kosovo. 

 "Semua sistem yang didapat saat ini akan meningkatkan kemampuan Kosovo untuk mempertahankan diri dari segala bentuk invasi yang mungkin terjadi, termasuk dari segala ancaman kepada Kosovo," terang Maquedonci.

2. Serbia kecam Kosovo yang mempersenjatai polisi dengan senjata laras panjang

Pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Serbia Bratislav Gasic menuding Kosovo sengaja meningkatkan tensi dengan negaranya. Pernyataan itu diungkap setelah Mendagri Kosovo Xhelal Svecla akan mempersenjatai polisi dengan senapan laras panjang. 

"Mempersenjatai polisi Kosovo dengan senjata laras panjang adalah langkah yang sangat provokatif dan dapat menimbulkan ketegangan dengan Serbia," terangnya, dilansir RFE/RL

Di sisi lain Svecla mengatakan bahwa mempersenjatai polisi adalah cara efektif dalam melawan kelompok kriminal dan teroris di negaranya. Ia mengklaim cara ini akan meningkatkan keamanan di Kosovo. 

Keputusan mempersenjatai polisi ini menyusul insiden kekerasan pada September lalu, yang mengakibatkan tewasnya 1 polisi dan 3 terduga pelaku. Pristina menganggap bahwa aksi ini dilakukan oleh kelompok ekstremis etnis Serbi dan didukung  Belgrade. 

3. Rusia kecam penjualan senjata AS ke Kosovo

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/sampowl)

Juru bicara Menteri Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Rusia mengecam keputusan AS untuk menjual misil anti-tank Javelin kepada Kosovo. Ia menyebut tindakan itu akan merusak negosiasi Serbia-Kosovo. 

"Moskow mengecam semua upaya mempersenjatai kelompok paramiliter Pristina di Kosovo dan Metohija. Tindakan ini akan berdampak pada proses negosiasi Belgrade-Pristina," terang Zakharova, dikutip N1

"Penjualan senjata ini menunjukkan tindakan tidak bertanggung jawab dari Washington dan sekutunya yang gagal menghargai norma hukum internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1244 dan dapat memicu ketidakstabilan di provinsi itu dan Balkan Barat," sambungnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us